Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semuanya Damai, tapi Liar

31 Maret 2024   18:14 Diperbarui: 31 Maret 2024   18:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Painting by Cheng Chen

di tepian senja
antara cahaya dan bayang
semuanya damai, tapi liar

angin mengusap perlahan
membisikkan rahasia-rahasia esok
semuanya damai, tapi liar

di hati yang tersembunyi
dalam gelap yang terang
semuanya damai, tapi liar

bunga-bunga merekah di pagi
namun duri tetap menyakiti
semuanya damai, tapi liar

cinta terasa manis di bibir
namun pedih di dalam jiwa
semuanya damai, tapi liar

di balik senyuman yang ramah
terpendam luka dan kehampaan
semuanya damai, tapi liar

terselip dalam keindahan alam
adalah kisah-kisah kehidupan
semuanya damai, tapi liar

takdir yang tak terduga
bermain dalam irama alam
semuanya damai, tapi liar

tapi dalam kekacauan itu
kita temukan kebenaran
bahwa hidup adalah perpaduan
antara kedamaian dan keganasan
semuanya damai, tapi liar

***
Solo, Minggu, 31 Maret 2024. 6:08 pm
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun