Di jantung hutan, dimana bisikan bersemayam, di sana terdapat keheningan, tempat sungai mengalir. Kisah titik balik, diceritakan dalam riak dan bayangan, dalam simfoni alam, tempat keajaiban diletakkan.
Dari pelukan gunung, tempat awan beristirahat, datanglah gumaman tetesan pertama, suatu perintah yang lembut. Sebuah sungai kecil yang begitu lembut, namun mengalir dengan tujuan tertentu, mengukir jalan melintasi bumi, tempat kehidupan tumbuh.
Melalui bebatuan yang tertutup lumut dan pakis yang tinggi dan bijaksana, ia menjalin lanskap, pemandangan yang memanjakan mata. Di bawah sinar matahari yang sejuk dan belang-belang, ia menari dan berkilau, serenade yang cair, lahir dari mimpi gunung.
Saat ia melakukan perjalanan, mengumpulkan kekuatan dalam perjalanannya, ia bertemu dengan teman-temannya, dalam tampilan yang menggembirakan. Anak sungai dan sungai kecil, dalam paduan suara mereka bernyanyi, dari air pemberi kehidupan yang mereka bawa ke lembah.
Melalui padang rumput hijau, tempat bunga-bunga liar bermekaran, sungai berkelok-kelok, menghilangkan segala kesuraman. Memantulkan langit dengan wajahnya yang berkilauan, ini membawa kisah-kisah tentang tempat yang memesona ini.
Di jantung hutan, dimana waktu melambat, sungai menemukan pelipur lara, pelukan yang tenang. Sebuah kisah yang menentukan, tentang aliran kehidupan yang tak ada habisnya, di katedral alam, tempat keajaiban melimpahkan.
Maka, mari kita dengarkan baik-baik, lagu dengan kesegaran air ini, karena dalam celotehnya yang lembut, kita benar-benar merasa diterima. Sebuah pengingat akan tempat kita dalam rancangan besar ini, dalam kisah daerah aliran sungai, tempat semua kehidupan saling terkait.
***
Solo, Minggu, 10 Maret 2024. 6:26 pm
Suko Waspodo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI