Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

IVF, Seleksi Embrio, dan Hal yang Perlu Diwaspadai

8 Maret 2024   12:20 Diperbarui: 8 Maret 2024   12:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Science Photo Library

Apa yang bisa kita pelajari dari Pagar Chesterton.

Fertilisasi In Vitro (In Vitro Fertilization/IVF) dan proses seleksi embrio merupakan bidang ilmu reproduksi yang kompleks dan bernuansa etika. Ketika mempertimbangkan implikasi etis dari praktik-praktik ini, G.K. Konsep Chesterton tentang "Pagar Chesterton" menawarkan perspektif yang mendalam.

Apa itu Pagar Chesterton?

Pagar Chesterton adalah prinsip metafora yang dinamai penulis Inggris G.K. Chesterton. Idenya adalah bahwa sebelum seseorang memutuskan untuk membongkar atau mengkritik sesuatu, pertama-tama orang harus memahami mengapa hal itu ditempatkan di sana. Metafora tersebut sering diilustrasikan dengan analogi menemukan pagar di tengah lapangan.

1. Langkah 1: Pagar Ada

Bayangkan Anda sedang berjalan di pedesaan dan menemukan pagar. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa itu ada di sana. Tampaknya tidak perlu atau bahkan mungkin menjadi hambatan.

2. Langkah 2: Pahami Tujuannya

Daripada langsung merobohkannya, Chesterton menyarankan sebaiknya selidiki dulu alasan pagar itu dibangun. Mungkin ada alasan penting, seperti menandai batas properti, melindungi satwa liar, atau mencegah kecelakaan.

3. Langkah 3: Lanjutkan dengan Hati-Hati

Hanya setelah memahami tujuan pagar, Anda harus mempertimbangkan apakah pagar tersebut harus diubah atau dihilangkan. Menghapusnya secara membabi buta tanpa mengetahui fungsinya berisiko menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun