Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kami Butuh Makan

6 Maret 2024   14:23 Diperbarui: 6 Maret 2024   14:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Drawing by Rebecca Magar

kami butuh makan
bukan janji manis yang kian luntur
berkali-kali kami berseru
di antara gemuruh hiruk-pikuk kota
di tengah megahnya istana yang kian menjauh

kami butuh makan,
bukan kata-kata indah yang terbang di angkasa
kelaparan merayap, menyusup ke tiap sudut
seperti bayangan yang tak pernah beranjak
di malam yang dingin, perut kami memekik
namun telinga penguasa bagai batu

kami butuh makan
bukan senyum palsu di layar kaca
tiap suap nasi terkhayal seperti impian
yang terlalu berharga untuk kami sentuh
kami rakyat jelata, tak pernah lelah bekerja
namun kehidupan terasa semakin terpinggirkan

kami butuh makan
bukan rayuan politik menjelang pemilu
kami butuh nyata, bukan mimpi-mimpi kosong
penguasa, dengarlah jeritan kami
di antara bangunan tinggi dan lampu gemerlap
kami butuh makan
sebelum angan-angan kami mati kelaparan

***
Solo, Rabu, 6 Maret 2024. 2:18 pm
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun