Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Batu Nisan

28 Februari 2024   06:31 Diperbarui: 28 Februari 2024   06:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Di antara reruntuhan zaman, tersingkap sebuah cerita tak berujung. Sebuah batu nisan, tertanam dalam lautan kenangan.

Lubang-lubang waktu menggerogoti, memakan jejak-jejak perjalanan panjang. Namun batu itu tegar berdiri, menyimpan rahasia yang tak terucap.

Dalam goresan-goresan huruf yang pudar, terukir kisah-kisah yang terlupakan. Mengisahkan perjalanan hidup yang berliku, di antara cinta, rindu, dan kehilangan.

Setiap retak di permukaannya, merupakan kesaksian akan perjalanan yang berat. Namun tak satupun yang mampu meruntuhkannya, karena keabadian tak bisa dihancurkan.

Sebuah batu nisan, seakan menjadi penjaga sejarah. Mengingatkan akan keberadaan kita yang fana, di tengah lautan waktu yang tak terbatas.

***
Solo, Rabu, 28 Februari 2024. 6:26 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun