Hari ini adalah hari yang akan selamanya terpatri dalam ingatanku. Ini adalah hari dimana aku mengalami sesuatu yang sungguh ajaib -- pertama kali aku mencium bibirnya.
Itu terjadi dengan cara yang paling tidak terduga. Kami telah menghabiskan waktu bersama, menikmati kebersamaan satu sama lain seperti yang selalu kami lakukan. Ada kehangatan di udara, angin sepoi-sepoi membisikkan rahasia-rahasia yang sepertinya hanya kami yang mengerti. Lalu, seolah dipandu oleh kekuatan tak kasat mata, pandangan kami bertemu, dan pada saat itu, dunia di sekitar kami tampak memudar.
Aku bisa merasakan jantungku berdebar kencang saat aku mencondongkan tubuhku, perlahan, hampir ragu-ragu. Tetapi ada tarikan tak terbantahkan yang membuatku mendekat padanya, dan saat bibir kami akhirnya bersentuhan, rasanya seperti percikan api yang menyulut api dalam diriku. Waktu berhenti, dan dalam momen singkat itu, aku merasakan luapan emosi yang luar biasa -- cinta, hasrat, dan rasa kelengkapan yang tak dapat dijelaskan.
Bibirnya terasa lembut di bibirku, dan sentuhannya membuatku merinding. Seolah-olah jiwa kami merindukan hubungan ini, dan dalam tindakan ciuman sederhana itu, kami menemukan penghiburan dalam pelukan satu sama lain.
Saat kami menjauh, aku menatap matanya dan melihat pantulan perasaanku terpantul kembali padaku -- gairah, kerinduan, dan sedikit kerentanan. Dan dalam percakapan hening itu, kami berdua tahu bahwa ini hanyalah permulaan dari sesuatu yang indah.
Pertama kali aku mencium bibirnya akan selalu mendapat tempat tersendiri di hatiku. Itu adalah momen yang dipenuhi dengan cinta yang murni serta tulus, dan aku bersyukur atas setiap detiknya.
***
Solo, Rabu, 21 Februari 2024. 9:02 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H