Di malam yang sunyi, dalam senyap, aku merangkai kata-kata yang terlelap. Mengisahkan cerita-cerita yang tak pernah usai, selalu untuk pertama kalinya, dalam hati yang tak pernah terganti.
Bagai bintang-bintang yang bersinar di langit, setiap kali aku melihatmu, bagaikan pertama kali. Mataku terpesona, hatiku terpaut, selalu untuk pertama kalinya, dalam cinta yang tak pernah pudar.
Tiap sentuhanmu, lembut seperti embun pagi, menyentuh jiwaku, merasuki hatiku. Setiap detik bersamamu, bagai ajaib yang abadi, selalu untuk pertama kalinya, dalam keajaiban yang tak terhitung.
Walau waktu berlalu, dan usia bertambah, rasa ini tetap sama, tak terkikis oleh masa. Engkau tetap yang pertama, dalam setiap langkahku, selalu untuk pertama kalinya, dalam hidup yang tak pernah mati.
Di malam yang sunyi, dalam senyap, kuucap syukur atas hadirmu dalam hidupku. Selalu untuk pertama kalinya, engkau adalah segalanya, engkau adalah keajaiban yang tak pernah pudar.
***
Solo, Rabu, 21 Februari 2024. 7:07 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H