terkadang, saat cahaya menari di ufuk timur
aku merenung dalam bisikan senja yang berbisik lembut
di dalam gelap, ada ragam warna yang bertaut
menyelimuti alam dalam pelukannya yang tenang
di langit biru, bintang-bintang bersinar gemilang
menyanyikan lagu-lagu diam dalam ruang tak terhingga
dan aku, sebatang pohon di tepi jalan
mendengarkan rahasia angin yang berbisik pelan
terkadang, saat cahaya menari di ufuk timur
aku terhanyut dalam kerlipan keajaiban alam
dan dalam diamku, terpahat cerita yang terlukis
dalam setiap detik yang berganti di dunia ini
terkadang, saat cahaya memeluk bumi dengan lembut
aku merasakan keajaiban hidup yang tak terungkap
di setiap hembusan nafas, ada getar yang menyapa
mengajakku menari dalam irama kehidupan yang abadi
namun, terkadang, saat cahaya beranjak pergi
aku tersadar akan keterbatasan dalam diri
namun dalam gelap, ada keindahan yang tersimpan
menyulam harapan di antara bayang-bayang menghampar
terkadang, dalam keheningan malam yang sunyi
aku merangkai kata-kata dalam puisi ini
untuk merayakan keajaiban cahaya yang datang dan pergi
menyatu dalam irama kehidupan yang terus mengalir
***
Solo, Kamis, 15 Februari 2024. 9:05 am
Suko Waspodo