Dalam pelukan lembut senja, kita bertemu, di mana bayangan menari dan berbisik menyapa. Dalam pelukanmu, kutemukan pelipur lara yang manis, sebuah surga di mana jiwa kita memohon.
Di bawah cahaya lembut langit beludru, cinta kita, sebuah sungai, mengalir tanpa henti. Di matamu, bintang-bintang bersinar, setiap pandangan adalah sebuah janji, sebuah kisah untuk disemai.
Dengan setiap nafas, semangat kita terjalin, pada saat ini, rancangan keabadian. Dalam sentuhanmu, melodi ilahi, harmoni gairah, murni dan halus.
Saat malam tiba dengan pesonanya yang lembut, kita terikat bersama, aman dari bahaya. Dalam pelukanmu, aku menemukan ketenanganku, dalam pelukan senja, mazmur manis cinta kita.
Maka marilah kita berlama-lama dalam rona senja ini, dua hati menjadi satu, selamanya benar. Dalam pelukanmu, aku menemukan pandanganku, cinta yang abadi, tak terbatas, dan baru.
***
Solo, Rabu, 7 Februari 2024. 7:33 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H