Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Suaraku Didengar

2 Februari 2024   06:02 Diperbarui: 2 Februari 2024   06:18 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: NightCafe Creator

biarkan suaraku bergema
di alam yang sunyi dan sepi
dalam keheningan malam
kuukir kata-kata cinta dan harap

dalam keremangan fajar
biarkan suaraku terbang tinggi
merentangkan sayap mimpi
menggapai bintang di langit biru

biarkan suaraku berseru
seperti angin yang mengusap hati
melodi yang merangkai cerita
mengalun dalam irama kehidupan

di dalam sunyi yang memeluk
aku berbicara dengan jiwa
mengukir sejuta makna
dalam setiap bait syairku

tak perlu kau dengar dengan telinga
cukup rasakan dalam hatimu
biarkan suaraku menjadi getaran
yang meresapi jiwamu

dalam sunyi yang mendalam
suaraku hadir sebagai teman
mengalun indah di relung hati
menyentuh ruang yang tersembunyi

biarkan suaraku berseru
mengekspresikan segala rasa
dalam keheningan yang dalam
aku menyapa dunia dengan kata

biarlah suaraku mengalun
sebagai cerita yang tak terucap
dalam puisi yang tak berujung
biarkan suaraku tetap didengar

***
Solo, Jumat, 2 Februari 2024. 5:55 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun