di alam yang sunyi, terdengar bisikan angin
mengusap kenangan yang terukir dalam hati
sehelai senja merona, menggenggam ragamu yang kini jauh
bagai lukisan yang tak pernah pudar, tetap abadi dalam jiwa
pada tiap langkah, kurasakan jejakmu yang perlahan memudar
seakan waktu mencuri warna dari lukisan kisah kita
namun, masih tersisa bagian dari diriku yang menyimpan
sejumput cinta yang tetap setia, walau rupa telah berubah
di sini, dalam sepi yang merayap di sudut hati
aku mencipta puisi tentang bagian yang tersisa untukmu
bukan hanya kenangan, tapi rasa yang tak terucapkan
seperti titik embun yang diam-diam mencintai malam
dalam matahari terbenam, warna merah jingga memeluk
seakan pelukan hangat yang pernah kita bagi bersama
namun, biarkan puisi ini menjadi pembawa pesan
bahwa cinta tak pernah hilang, meski wajahmu kini jauh
biarlah rindu ini menjadi nyanyian yang tak terdengar
namun mengalun di dalam ruang hati yang sunyi
bagian yang tersisa untukmu adalah pelukanku yang abadi
meski waktu berlalu, cintaku padamu takkan pernah padam
***
Solo, Selasa, 23 Januari 2024. 10:32 pm
Suko Waspodo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI