tatkala hadir senja melabuhkan tirai
langit bermandikan warna-warna membara
detik-detik waktu berdansa perlahan
menyanyikan kisah-kisah yang telah usang
di ufuk barat, matahari bersembunyi
meninggalkan jejak-jejak keemasan terakhir
gemintang-gemintang menyelinap pelan
menorehkan cerita di langit yang hening
peluklah aku, tatkala senja merayu
merangkai kenangan di puncak harapan
layar-layar perahu waktu berayun lembut
menghanyutkan rindu, menuju keabadian
dalam keremangan, bayangan merayap
meretas hati yang dipenuhi sepi sendu
hadirnya senja, penghulu segala rindu
menari penuh anggun, menuai kearifan
seperti lukisan di atas kanvas langit
senja menorehkan keindahan tak terlupakan
takdir yang terpahat di balik langit biru
mengajarkan bahwa setiap senja adalah awal
tatkala hadir senja menjelma sebagai pelukis
mewarnai harapan di balik jendela hati
kita merangkai puisi, dengan huruf-huruf senja
menyusuri lorong-lorong kenangan yang abadi
***
Solo, Rabu, 10 Januari 2024. 5:12 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H