di hutan lebat, baumu harum merayu
durian, raja buah, di sana berdiri teguh
dibalut duri, tajam memikat hati
sembunyi di rimbun daun, keajaiban terkuak
oh, durian, buah yang memikat lidah
kenikmatanmu tiada tara, mengundang terlena
dalam kulitmu yang kasar, tersimpan rahasia
manismu, pahitmu, menyatu dalam satu harmoni
rasa lezatmu menari-nari di lidah
seperti tarian dewa-dewi di malam purnama
bagaikan sinar bulan yang memesona
durian, engkau sumber kenikmatan yang abadi
terlena oleh aromamu yang memesona
seperti bunga yang mekar di bawah rembulan
dalam keheningan malam, kita bersatu
durian, engkau sahabat setia dalam petualangan rasa
namun, di balik kenikmatanmu yang maha indah
duri-duri tajammu mengingatkan kita
bahwa kelezatan tidak datang tanpa tantangan
durian, engkau mengajarkan kesabaran dan keberanian
terlena olehmu, durian yang agung
sebuah syair cinta untukmu yang tiada tara
dalam pelukanmu, kita merasakan surga
durian, engkau kenikmatan dalam setiap gigitan
***
Solo, Sabtu, 6 Januari 2024. 12:46 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H