Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tentang ASMR dan Manfaatnya

24 Desember 2023   14:30 Diperbarui: 24 Desember 2023   14:46 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: WIRED

ASMR, singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response, merujuk pada sensasi perasaan yang menyenangkan dan relaksasi yang dialami oleh beberapa orang ketika mereka terpapar oleh stimulus audio atau visual tertentu. Ini bisa berupa suara-suara lembut seperti bisikan, sentuhan, atau aktivitas sehari-hari yang diulang dengan lembut.

Dari sudut pandang psikologi, ASMR dapat dijelaskan sebagai pengalaman sensoris yang menghasilkan respons fisiologis dan emosional pada beberapa individu. Beberapa aspek psikologis yang terkait dengan ASMR dan manfaatnya melibatkan pemahaman tentang persepsi sensoris, respon otak, dan dampaknya pada kesejahteraan mental. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dipertimbangkan dari perspektif psikologi:

1. Sensoris dan Persepsi

  • Stimulus Sensoris: ASMR melibatkan stimulus sensoris yang umumnya dianggap menyenangkan oleh orang-orang yang meresponsnya, seperti suara bisikan, sentuhan lembut, atau suara-suara lembut lainnya.
  • Pengolahan Sensoris di Otak: Respon ASMR diyakini melibatkan pengolahan sensoris di otak, terutama di daerah-daerah yang terkait dengan emosi dan keadaan pikiran positif.

2. Efek Pada Kesejahteraan Emosional

  • Relaksasi Emosional: ASMR dapat menciptakan perasaan relaksasi emosional, yang dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan stres.
  • Hubungan dengan Emosi Positif: Stimulus ASMR dapat terkait dengan pengalaman positif dan kenyamanan, membangun hubungan antara pengalaman sensoris dan keadaan emosi yang baik.

3. Pentingnya Individualitas

  • Variabilitas Respons: Respons terhadap ASMR sangat bervariasi antarindividu. Beberapa orang mungkin sangat responsif, sementara yang lain mungkin tidak mengalami efek apa pun.
  • Pengaruh Preferensi Pribadi: Preferensi pribadi terhadap jenis stimulus tertentu dapat memainkan peran penting dalam bagaimana seseorang merespons ASMR.

4. Potensi sebagai Alat Pengelolaan Stres

  • Mekanisme Pengelolaan Stres: ASMR dapat dianggap sebagai mekanisme pengelolaan stres yang alami dan dapat digunakan untuk membantu individu mengatasi tekanan hidup sehari-hari.
  • Pengalihan Perhatian: Pengalaman ASMR dapat berfungsi sebagai bentuk pengalihan perhatian dari kekhawatiran dan pikiran yang meresahkan.

5. Faktor Neurobiologis

  • Neurotransmiter dan Hormon: Studi terkini mengindikasikan bahwa ASMR dapat mempengaruhi kadar neurotransmitter dan hormon tertentu, seperti oksitosin, yang terkait dengan perasaan koneksi sosial dan kebahagiaan.

6. Komunitas dan Interaksi Sosial

  • Dibentuknya Komunitas: Komunitas online ASMR telah memberikan platform bagi individu untuk berbagi pengalaman dan preferensi mereka, menciptakan lingkungan sosial yang mendukung.
  • Interaksi Antarindividu: Menonton atau mendengarkan ASMR juga dapat dianggap sebagai bentuk interaksi sosial yang virtual, meskipun bersifat tidak langsung.

7. Pentingnya Penelitian Lanjutan

  • Kajian Ilmiah: Meskipun banyak testimoni positif, perlu penelitian ilmiah yang lebih lanjut untuk memahami secara lebih mendalam mekanisme neurobiologis dan psikologis di balik ASMR serta menilai secara lebih komprehensif manfaatnya.

Melalui lensa psikologi, ASMR dapat dianggap sebagai fenomena yang melibatkan respons sensoris dan emosional, dengan potensi memberikan kontribusi positif pada kesejahteraan mental dan pengelolaan stres bagi individu yang responsif terhadapnya. Namun, perlu diingat bahwa pengalaman ASMR bersifat individual, dan manfaatnya dapat bervariasi antarindividu.

***

Solo, Minggu, 24 Desember 2023. 2:20 pm

Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun