Di koridor kekuasaan, permainan yang menyeramkan, bayangan intimidasi, memancarkan api gelapnya. Politisi menari dengan seringai mengancam, sebuah tarian kekuatan dimana rasa takut dimulai.
Berbisik di aula suci, gema pengaruh saat yang perkasa jatuh. Terselubung dalam retorika, ancaman terselubung terungkap, sebuah simfoni pemaksaan, sebuah cerita yang tak terhitung.
Di balik kedok keanggunan demokrasi, intimidasi tumbuh subur, pelukan yang berbisa. Kata-kata menjadi senjata, setajam pisau, membungkam perbedaan pendapat, mengendalikan kehidupan.
Yang kuat memegang pedang verbal mereka, membungkam oposisi dengan kata-kata licik. Ketakutan merembes melalui celah-celah fondasi, manipulasi yang beracun.
Di lapangan umum, suara-suara bergetar, saat cengkeraman intimidasi mulai berkumpul. Namun di dalam hati para pemberani, api berkobar, perlawanan terhadap para petinggi yang menindas.
Namun, intimidasi mempunyai banyak wajah, ketidakadilan tumbuh subur di ruang rahasia. Dari ruang rapat hingga jalanan, ini adalah taktik yang sering ditemui oleh pihak berkuasa.
Mari kita bangkit melawan seni gelap ini, karena intimidasi dapat memecah belah suatu negara. Dalam kesatuan, ketahanan, dan kebenaran yang kita temukan, kekuatan untuk mematahkan ikatan intimidasi.
***
Solo, Selasa, 12 Desember 2023. 5:14 pm
Suko Waspodo