Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Pengasuhan yang Lembut Tidak Berhasil

22 November 2023   11:21 Diperbarui: 22 November 2023   11:32 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun pola asuh yang lembut adalah pendekatan yang berfokus pada empati, pengertian, dan disiplin tanpa hukuman, pendekatan ini mungkin tidak berhasil dengan sempurna di setiap situasi atau pada setiap anak. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengasuh anak secara lembut mungkin tidak efektif dalam situasi tertentu:

Inkonsistensi: Konsistensi sangat penting dalam pendekatan pengasuhan apa pun. Jika pola asuh yang lembut tidak diterapkan secara konsisten, anak bisa jadi bingung mengenai ekspektasi dan batasan. Inkonsistensi dapat menimbulkan pesan yang beragam dan menghambat efektivitas pola asuh yang lembut.

Kurangnya Batasan: Pola asuh yang lembut menekankan penetapan batasan dengan empati dan rasa hormat. Namun, jika orang tua terlalu permisif dan gagal menetapkan batasan yang jelas dan konsisten, anak mungkin kesulitan dalam disiplin diri dan memahami perilaku yang pantas.

Stres dan Kelelahan Orang Tua: Mengasuh anak bisa sangat membebani, dan stres dapat memengaruhi kemampuan orang tua untuk tetap tenang dan sabar. Jika orang tua mengalami tingkat stres atau kelelahan yang tinggi, mungkin sulit untuk menerapkan pola asuh yang lembut secara konsisten.

Perbedaan Individu Anak: Setiap anak adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk anak lainnya. Beberapa anak mungkin merespons dengan baik teknik pengasuhan yang lembut, sementara anak lainnya mungkin memerlukan pendekatan berbeda berdasarkan temperamen, tahap perkembangan, atau kebutuhan khusus mereka.

Pengaruh Eksternal: Faktor di luar rumah, seperti lingkungan sekolah, pengaruh teman sebaya, atau paparan media, dapat memengaruhi perilaku anak. Pola asuh yang lembut mungkin menghadapi tantangan dalam konteks eksternal ini, dan orang tua mungkin perlu menyesuaikan pendekatan mereka untuk mengatasi pengaruh-pengaruh ini.

Tantangan Perkembangan: Anak-anak melewati berbagai tahap perkembangan, dan apa yang berhasil pada satu tahap mungkin tidak efektif pada tahap lainnya. Orang tua mungkin perlu menyesuaikan strategi pengasuhan yang lembut agar selaras dengan perubahan kebutuhan anak mereka.

Kurangnya Dukungan: Mengasuh anak adalah pekerjaan yang menuntut, dan memiliki sistem pendukung sangatlah penting. Jika orang tua kurang mendapat dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas, mempertahankan pendekatan pengasuhan yang lembut secara konsisten akan menjadi tantangan.

Harapan yang Tidak Realistis: Penting untuk memiliki harapan yang realistis tentang perilaku dan perkembangan anak. Jika orang tua mengharapkan hasil yang segera atau kesempurnaan, mereka mungkin menjadi frustrasi dan meninggalkan teknik pengasuhan yang lembut sebelum waktunya.

Jika pola asuh yang lembut tampaknya tidak berhasil dalam situasi tertentu, mungkin ada gunanya bagi orang tua untuk menilai kembali pendekatan mereka, mencari dukungan dari orang tua atau profesional lain, dan mempertimbangkan apakah penyesuaian perlu dilakukan berdasarkan kebutuhan individu anak. dan konteks di mana mereka mengasuh anak. Fleksibilitas dan kemauan untuk menyesuaikan strategi dapat menjadi kunci dalam mengasuh anak secara efektif.

***
Solo, Rabu, 22 November 2023.  11: 18 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun