Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Salah Satu Pasangan Menutup Diri Secara Seksual

18 November 2023   20:49 Diperbarui: 18 November 2023   20:58 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika salah satu pasangan mengalami penghentian hubungan seksual, hal ini bisa menjadi masalah yang kompleks dan sensitif yang mungkin memiliki berbagai penyebab mendasar. Keintiman seksual adalah aspek penting dalam banyak hubungan romantis, dan perubahan di bidang ini dapat memengaruhi dinamika hubungan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa kemungkinan alasan mengapa pasangan mungkin menutup diri secara seksual dan saran tentang cara mengatasi situasi tersebut:

Masalah Komunikasi

  • Kurangnya Komunikasi: Komunikasi yang efektif sangat penting dalam hubungan apa pun. Jika terjadi gangguan dalam komunikasi, salah satu pasangan mungkin merasa tidak nyaman mengungkapkan kebutuhan, keinginan, atau kekhawatirannya.
  • Konflik yang Belum Terselesaikan: Konflik yang belum terselesaikan atau ketegangan yang berkelanjutan dalam hubungan dapat berkontribusi pada penurunan keintiman seksual. Penting untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat.

Stres dan Perubahan Hidup

  • Stresor Eksternal: Tingkat stres yang tinggi akibat pekerjaan, masalah keluarga, atau perubahan hidup lainnya dapat memengaruhi libido seseorang. Mengidentifikasi dan mengelola sumber stres bisa menjadi sangat penting.
  • Transisi Hidup: Perubahan hidup yang signifikan, seperti kehilangan pekerjaan, penyakit, atau kelahiran anak, dapat memengaruhi hasrat seksual seseorang. Memahami dan mendukung satu sama lain selama masa transisi ini adalah hal yang penting.

Masalah Kesehatan Fisik dan Mental

  • Masalah Kesehatan: Masalah atau perubahan kesehatan fisik, seperti ketidakseimbangan hormon atau penyakit kronis, dapat memengaruhi fungsi dan hasrat seksual. Mencari nasihat dan dukungan medis mungkin diperlukan.
  • Kesehatan Mental: Masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau masalah citra tubuh juga dapat memengaruhi kesejahteraan seksual. Bantuan profesional, seperti terapi, mungkin bermanfaat.

Dinamika Hubungan

  • Harapan yang Tidak Sesuai: Perbedaan preferensi, keinginan, atau frekuensi seksual dapat menyebabkan ketidakpuasan bagi salah satu atau kedua pasangan. Komunikasi yang terbuka dan jujur mengenai ekspektasi sangatlah penting.
  • Putusnya Emosi: Kurangnya keintiman emosional dapat berkontribusi pada penurunan keintiman seksual. Memperkuat hubungan emosional melalui aktivitas, berbagi pengalaman, dan waktu berkualitas bersama dapat membantu.

Trauma Masa Lalu

  • Pengalaman Traumatis: Trauma masa lalu, seperti pelecehan atau penyerangan seksual, dapat berdampak jangka panjang pada hubungan seseorang dengan keintiman. Terapi profesional mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Penggunaan Obat atau Zat

  • Efek Samping: Obat-obatan atau penggunaan zat tertentu dapat memiliki efek samping yang memengaruhi hasrat atau fungsi seksual. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan tentang pilihan alternatif mungkin bisa membantu.

Perbedaan Individu

  • Perbedaan Libido: Setiap individu secara alami mungkin memiliki tingkat libido yang berbeda. Memahami dan menghormati perbedaan-perbedaan ini sangatlah penting, dan menemukan jalan tengah yang memuaskan kedua belah pihak adalah hal yang penting.

Jika Anda mengalami gangguan seksual dalam hubungan Anda, komunikasi yang terbuka dan tidak menghakimi adalah kuncinya. Mendiskusikan perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran dengan pasangan Anda dan, jika perlu, mencari bimbingan dari konselor atau terapis hubungan dapat bermanfaat. Ingatlah bahwa mengatasi masalah ini memerlukan kesabaran, empati, dan kemauan untuk bekerja sama mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun