Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

26 Oktober 2023   08:58 Diperbarui: 26 Oktober 2023   09:12 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hujan kembali menyirami atas bumi
dalam pelukannya, dunia terasa sunyi
tetes-tetes air berdansa dengan riang
menari indah di atas daun-daun hijau

garis-garis air mengalir di kaca  jendela
mengalun indah dalam senandung rahasia
menghiasi kota dengan warna-warna pelangi
hujan membawa berkah yang tak ternilai

di bawah payung, kita berdua berlindung
mengamati rintik hujan yang turun perlahan
dalam keheningan, kita berbagi cerita
hujan menjadi saksi rasa cinta yang abadi

hujan adalah pelipur lara alam lestari
membersihkan dunia dari debu dan panas
menghadirkan kehidupan pada setiap titik
anugerah dari Sang Pencipta yang Maha Kuasa

biarlah hujan tetap mengalir dengan indah
menyiram bumi dan hati yang gersang
dalam setiap tetesnya terdapat keajaiban
sebuah puisi alam yang takkan pernah pudar

***
Solo, Kamis, 26 Oktober 2023. 8:48 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun