Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Cermin | Jejak Cinta Kami di Pantai Parangtritis

18 September 2023   17:39 Diperbarui: 18 September 2023   18:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, matahari terbit dengan gemerlapnya di langit Pantai Parangtritis. Pasir putih yang lembut terasa hangat di bawah kakiku ketika aku dan Randy berjalan-jalan bersama di tepi pantai. Ombak-ombak yang gagah berani menghampiri pantai dengan suara gemuruhnya yang merdu.

Kami datang ke Pantai Parangtritis untuk merayakan momen istimewa kami. Jejak cinta kami di pantai ini dimulai dua tahun yang lalu, ketika kami pertama kali bertemu di sebuah kafe kecil di Yogyakarta. Randy adalah cinta pertamaku, dan Pantai Parangtritis adalah saksi bisu perjalanan cinta kami.

Di sini, kami sering berjalan-jalan, bercanda, dan berbicara tentang masa depan. Kami berdua tahu bahwa cinta kami begitu mendalam, seperti ombak yang tak pernah berhenti mencoba mencapai pantai. Namun, seperti ombak yang selalu berubah, ada momen-momen sulit dalam hubungan kami.

Ketika kami mencapai sebuah batu besar yang menjadi spot favorit kami, Randy tiba-tiba berhenti dan menatap mataku dengan serius. "Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu," ucapnya dengan gemetar.

Aku merasa jantungku berdebar keras. "Apa itu?" tanyaku dengan cemas.

Randy menjawab dengan penuh keyakinan, "Aku ingin kita menjalani sisa hidup kita bersama, bersama-sama menghadapi segala rintangan dan kesulitan. Aku ingin kamu menjadi bagian dari hidupku selamanya."

Air mata bahagia pun mengalir dari mataku. Aku meraih tangannya dan berkata, "Aku juga ingin itu. Aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini."

Kami berdua tertawa dan merangkul erat satu sama lain di pantai yang indah ini. Jejak cinta kami semakin dalam di pasir Pantai Parangtritis, dan kami tahu bahwa tak ada yang bisa memisahkan kami.

Kami berjanji akan selalu bersama, seperti ombak yang tak henti-hentinya mencium pantai. Dan di Pantai Parangtritis, di bawah matahari yang terbit, cinta kami terus bersemi dan berkembang, menjadi cerita cinta yang indah yang akan kami tulis bersama selamanya.

***
Solo, Senin, 18 September 2023. 5:34 pm
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun