Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cermin | Menatap Cermin Retak

10 September 2023   16:42 Diperbarui: 10 September 2023   17:15 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dengarden

Di sebuah rumah tua yang terbengkalai di ujung desa, hidup seorang wanita tua bernama Minarti. Dia telah tinggal di sana sejak dia masih muda, dan rumah itu adalah tempat di mana dia menghabiskan sebagian besar hidupnya. Namun, rumah itu pun seperti dirinya, sudah tua dan retak.

Salah satu hal yang paling Minarti nikmati adalah waktu yang dia habiskan di depan cermin retak di kamar tidurnya. Cermin itu sudah berusia puluhan tahun, dan banyak retakan kecil telah muncul di permukaannya. Meskipun begitu, Minarti selalu merasa ada daya tarik tersendiri dalam melihat dirinya di cermin itu.

Suatu hari, ketika matahari bersinar terang dan sinar matahari memantul ke cermin retak tersebut, Minarti duduk di depan cermin itu dan mulai menatap wajahnya. Dia melihat garis-garis keriput yang menceritakan tentang setiap senyum, tawa, dan kesedihan yang pernah dia alami. Dia melihat mata yang penuh dengan pengalaman dan kebijaksanaan, dan dia tersenyum melihat cermin tersebut memantulkan kehidupannya.

Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Minarti merasa seperti ada kehadiran di balik cermin, seolah-olah cermin itu adalah jendela ke dunia lain. Dia merasa ada pesan yang ingin disampaikan oleh cermin tersebut. Dengan hati-hati, Minarti menyentuh cermin retak itu, dan tiba-tiba dia merasa seperti dia terseret masuk ke dalamnya.

Dia menemukan dirinya berada di dalam dunia yang berbeda, penuh dengan cahaya dan warna yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dia berjalan melalui pemandangan yang indah dan bertemu dengan orang-orang yang sepertinya mengenalnya. Mereka mengucapkan terima kasih padanya atas kebaikan dan kebijaksanaannya selama bertahun-tahun.

Setelah beberapa saat, Minarti kembali ke depan cermin retak di kamar tidurnya. Dia tersenyum puas, merasa bahwa dia telah mengalami petualangan yang luar biasa, meskipun hanya sebentar. Dia menyadari bahwa keindahan sejati tidak hanya terlihat dari luar, tetapi juga dari dalam diri kita sendiri.

Dari hari itu, Minarti terus menatap cermin retak dengan penuh penghargaan dan rasa syukur. Dia tahu bahwa meskipun dunia di sekitarnya mungkin telah berubah, dia akan selalu memiliki dunia di dalam dirinya yang penuh dengan kebijaksanaan dan keindahan yang sesungguhnya.

***
Solo, Minggu, 10 September 2023. 4:37 pm
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun