Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cermin | Sesaat Jumpa Bermakna

10 September 2023   07:51 Diperbarui: 10 September 2023   08:19 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Vecteezy

Hari itu adalah pagi yang cerah di kota kecil tempatku tinggal. Aku sedang duduk di bangku taman, menikmati secangkir kopi panas dan buku favoritku. Sinar matahari perlahan menembus pepohonan dan menciptakan bayangan yang menari-nari di sekitarku.

Tiba-tiba, mataku tertuju pada seorang wanita yang berjalan mendekat. Dia memiliki senyuman yang begitu menawan, seperti matahari pagi yang bersinar. Rambutnya berombak dan tergerai angin, menambah pesona alaminya.

Kami berpapasan tepat di bawah pohon rindang. Dia berhenti sejenak dan tersenyum padaku. Aku merasa hatiku berdebar-debar. Dia pun berkata, "Hari ini sungguh indah, bukan?"

Aku tersenyum balik dan menjawab, "Iya, benar sekali. Rasanya seperti segalanya bermain bersama pagi ini."

Dia lalu duduk di sampingku, dan kami mulai berbicara. Kami berbagi cerita-cerita kecil tentang hidup kami, impian, dan apa yang membuat kami bahagia. Sesaat itu, dunia seolah berhenti berputar, dan yang ada hanya aku dan dia, berdua menikmati momen yang tak terduga ini.

Obrolan kami terus berlanjut, dan waktu berlalu begitu cepat. Kami tertawa bersama, berbicara tentang hal-hal yang mungkin hanya akan kita lakukan bersama seseorang yang baru saja kita temui.

Tetapi, seperti pepohonan yang tumbuh dan berubah, begitu juga dengan kehidupan. Saat matahari semakin tinggi di langit, kami menyadari bahwa kami harus pergi. Kami berdiri, dan dia memberi salam perpisahan. Aku merasa seperti ada kehilangan yang mendalam meskipun kami hanya bersama sebentar.

Saat aku kembali duduk di bangku taman, aku merenung tentang pertemuan singkat itu. Sesaat jumpa kita, namun begitu berarti. Mungkin itu adalah salah satu dari sekian banyak momen yang membuat hidup kita lebih indah. Aku meminum sisa kopi dan tersenyum, tahu bahwa dalam kehidupan yang penuh dengan pertemuan dan perpisahan, momen seperti itu selalu akan menjadi kenangan yang manis.

***
Solo, Minggu, 10 September 2023. 7:47 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun