di angin puyuh yang menderu deras
kehancuran merajalela dalam rasa
hatiku terhempas oleh badai tak terelakkan
seperti reruntuhan yang tak terbendungkan
dalam hembusan angin yang kasar
kenangan-kenangan memudar dan tak terjaga
seperti daun-daun kering yang terbawa arus
segala yang ada hancur tak bersisa
namun dalam kehancuran yang menyergap
ada kekuatan yang terus mengemuka
semangat yang tak pernah padam terus menyala
menerangi jalan dalam gelap yang tak terperi
mungkin dalam angin puyuh ini
akan tumbuh kembali kehidupan yang baru
seperti tumbuhan yang merekah setelah hujan
kita akan bangkit dengan tekad kuat dalam sanubari
jadi, biarlah angin puyuh menerpa dengan ganas
kita takkan menyerah pada segala duka dan lara
kita akan melangkah maju dengan kepala tegak
menuju masa depan yang penuh harapan dan makna
dalam angin puyuh kehancuran
kita temukan kekuatan untuk bersatu
membangun dari puing-puing yang hancur
menciptakan cerita baru yang gemilang dan abadi
***
Solo, Sabtu, 2 September 2023. 3:58 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H