PT Pertamina (Persero) terus meramu dan mengembangkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Yang akan datang, spesifikasi BBM yang dijual oleh perusahaan migas pelat merah ini akan sesuai dengan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu di atas RON 91.
Pertamina sebenarnya telah memiliki program 'Langit Biru' yakni penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. Di mana pada awal tahun ini, pemerintah akhirnya 'menyuntik mati' penggunaan BBM RON 88 atau Premium dan mengalihkan subsidi ke BBM RON 92 atau Pertalite.
Nah, perkembangan yang terbaru, kelak pada tahun 2024, Pertamina tidak akan menjual lagi BBM Pertalite dan menggantinya dengan Pertamax Green 92 atau RON 92. Caranya, mencampur etanol sebanyak 7% atau E7 ke BBM Pertalite tersebut.
Pertumbuhan populasi dan mobilitas kendaraan bermotor telah mengakibatkan peningkatan permintaan akan bahan bakar kendaraan. Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, pengembangan bahan bakar yang ramah lingkungan menjadi penting.Â
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan Pertamax Green 92 dibanding Pertalite dalam konteks menjaga kelestarian lingkungan hidup. Melalui pendekatan perbandingan komposisi, sifat-sifat pembakaran, dan dampak lingkungan, penelitian ini mengidentifikasi manfaat lingkungan yang dimiliki oleh Pertamax Green 92 dan implikasinya terhadap kelestarian lingkungan.
Pertalite dan Pertamax Green 92 adalah dua jenis bahan bakar yang umum digunakan dalam kendaraan bermotor. Namun, kandungan dan sifat-sifat kimia keduanya dapat memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan.Â
Pertalite memiliki oktan lebih rendah daripada Pertamax Green 92, yang mengarah pada pembakaran yang kurang efisien dan emisi yang lebih tinggi. Sebagai respons terhadap tantangan lingkungan, Pertamina mengembangkan Pertamax Green 92 dengan komposisi yang lebih ramah lingkungan.
Komposisi dan Sifat-sifat Pembakaran:Â Pertamax Green 92 memiliki komposisi dengan kandungan oksigen yang lebih tinggi dan zat aditif yang membantu pembakaran lebih bersih.Â
Oksigen dalam bahan bakar berkontribusi pada pembakaran yang lebih sempurna, mengurangi pembentukan partikel padat dan senyawa beracun. Sifat-sifat ini membuat Pertamax Green 92 memiliki efisiensi pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan Pertalite.
Dampak Lingkungan: Penggunaan Pertamax Green 92 dapat mengurangi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) karena pembakaran yang lebih efisien.Â