aku tidak tahu bagaimana menjelaskan tanpa menulis
maka, di sinilah aku dengan semua kata yang tertata
aku biasanya lari dari apa yang aku rasakan
tetapi tidak pernah terasa senyata ini
kita memulai dengan kuat
tetapi aku merasa kita salah
lihatlah mengapa aku takut komitmen
aku memberikan semuanya, sebatas mampuku
aku memberikan hatiku untuk engkau pegang
dulunya hangat tetapi sekarang menjadi dingin
andai saja engkau bisa mencari jiwaku
dan untuk sekali ini dengarkan cerita yang diceritakan
kita tidak berbicara selama berhari-hari
dan saat kita akhirnya bertemu
engkau bahkan tidak bertingkah seperti temanku
sudahlah, kekasihku
jika engkau tidak ingin bersamaku
katakan saja padaku dan biarkan aku
ini penyiksaan emosional
jika engkau tidak mencintaiku, akhiri saja
jangan sakiti aku lagi, katakan itu saja
aku bersungguh-sungguh saat aku berkata aku mencintaimu
sejujurnya aku pikir engkau pun demikian
apa yang terjadi dengan percikan kita?
api semakin tinggi, itu menerangi jalanku
tetapi sekarang aku merasa ditinggalkan sendirian dalam kegelapan
setiap malam aku terbangun
memikirkan langkah-langkah yang pernah kita ambil
beranjak ke setiap gerakanku
ingin tahu apa yang aku lakukan salah
apa yang bisa aku perbaiki
air mata mengalir di pipiku
untuk setiap gerakanku, aku merasa dikritik
aku masih mencintaimu, jangan salah paham
tetapi perasaan ini membuatku lemah, tidak kuat lagi
aku berlutut memohon dan terus memohon
hatiku tidak bisa menahan pendarahan lagi
beri tahu aku bagaimana perasaanmu
apakah cintamu itu nyata atau tidak
aku hanya tidak mengerti
suatu hari engkau berdiri tegak dan memegang tanganku
tetapi selanjutnya aku pergi dengan perasaan sedih
tanpa arah atau bahkan petunjuk
ini seperti aku berada di roller coaster emosional
dengan semua pasang surut ini
dan berbalik
aku mencintaimu hanyalah dua kata kecil
tetapi aku bahkan tidak bisa menjelaskan arti yang dipegang
engkau telah membuka mataku
dan menunjukkan padaku hidup baru
meskipun aku masih muda, aku mulai mempertanyakan keberadaanku
tetapi saat aku bertemu denganmu, aku sekali lagi mulai percaya
engkau telah membantu aku lebih dari yang engkau tahu
dan suatu hari cerita itu akan diceritakan
aku bukan gadis yang menginginkan materi
aku tidak ingin bunga atau cincin mewah
aku seorang pemberi, bukan pengambil
sama seperti aku seorang pendengar, bukan pembicara
ada beberapa hal yang aku harapkan
teruskan membaca jika engkau ingin tahu lebih banyak
aku ingin menjadi orang yang engkau percayai
orang yang menyeka air mata dan tersenyum
aku ingin menjadi orang yang engkau hubungi
ketika engkau tidak yakin apakah engkau bisa berdiri tegak
aku ingin berada di sana untukmu apa pun yang terjadi
untukmu, aku selalu hadir di setiap kesulitanmu
aku mungkin tidak bisa memberi nasehat
tetapi aku berjanji kepadamu, aku akan berusaha untuk tegas
tetapi yang terpenting, aku ingin engkau bahagia
apalagi bersamaku
aku minta maaf jika ini membuatmu kesal
tetapi aku harus melepaskannya dari dadaku
sekarang engkau tahu persis bagaimana perasaanku
engkau memegang kartunya, dan inilah waktunya untuk bicara
setiap kata yang aku ucapkan itu benar
maka, selanjutnya terserah engkau
***
Solo, Kamis, 24 September 2020. 12:59 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H