dia berjalan di dinding kastil di malam hari
dengan mawar yang dipegang erat di jarinya
kabut menggelinding melintasi tanah
memori kekasihnya masih melekat
batu nisan dingin di bawah kakinya yang licin
memegang erat-erat sejarah aeon
perang dan pengepungan yang menakutkan
hantu prajurit kuno meraung di malam hari
dan dia masih memegangi hadiah perpisahannya
dia mengenakan beban ikatan cincinnya
cintanya membebani hatinya yang hancur
air mata mengalir bebas dengan sengatan melankolis
yang jatuh di atas batu dan menghilang
tambahan untuk buku-buku tebal sejarah
permata kecil menulis kesedihan dalam sebuah kisah
saat dia menatap ke kejauhan begitu sedih
***
Solo, Selasa, 4 Agustus 2020. 10:28 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H