Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Penyair

10 Juli 2020   00:00 Diperbarui: 10 Juli 2020   00:19 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Russia Beyond

perambahan gelap yang sunyi
dengan malam kosong lainnya
penyair tua membisikkan soneta
cinta dan pengorbanan

bibirnya bergerak ke setiap ayat yang sulit
kekosongan maju
crescendos menemukan puncaknya melonjak
bayangan yang mengejek menari

saat itu tetap ada di puncak
lalu membawa penurunan yang lambat
dan sebagai syair terakhir sujud
hatinya yang rindu mengalah

ingatannya menemukan wajah lembutnya
suaranya bergema
dan iman yang tenang bergerak melalui dirinya
mengusir keraguan

segera cintanya akan menyeberangi lautan
janji untuk ditepati
sampai saat itu, penyair bernyanyi
dan menenangkan jiwanya untuk tidur

***
Solo, Kamis, 9 Juli 2020. 11:45 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun