dalam mimpiku sebagai laki-laki
aku melihat sekilas wajahmu, diselimuti kabut
aku ingin mengangkat tabir dan melihat cinta masa depanku
tetapi engkau akan selalu berlama-lama di luar akal sehatku
aku hampir bisa menjangkau dan menyentuhmu
tetapi jari-jariku sepertinya menghilang menjadi kehampaan
ketika fatamorganamu kembali ke ranah pikiranku
terlahir sebagai anak dari hati
cintaku ditakdirkan untuk terwujud
dan seandainya dalam kekuatanku
aku harus menunggu tidak begitu lama
jam pasir membuatku menemani selama berjaga-jaga
ketika imajinasiku berkelana di mana aku tidak bisa
ke negeri-negeri asing dan tempat-tempat yang jauh
selalu bersamamu di sisiku
betapa hausnya aku minum tuk menyehatkan jiwaku
memiliki kesempatan terhadap engkau
sementara semangat muda masih mengalir di nadiku
begitu banyak fantasi, begitu banyak penglihatan
begitu dekat tetapi begitu jauh
selalu ada doa di bibirku untuk pembebasan
dari kalimat siksaan ini
mengetahui bahwa engkau berada dalam kegelapan
sementara cahayamu bersinar dari jauh
betapa kejamnya, betapa sedihnya
bagaimana hatiku berdebar kencang dengan hatimu
dan ketika aku sudah hampir meninggalkan harapan akan romansa ini
engkau berjalan ke mataku, dan duniaku berhenti setelah bangun
setiap keinginan dahulu kala seakan muncul tuk hidup dalam dirimu
dan setiap mimpi rahasia terbentang di depanku
seperti bunga mawar yang mekar indah mewangi
penantian telah berakhir dan wajah yang tidak pernah ada
aku sekarang melihat dengan gembira
mata yang membakar inti diriku
api yang sekarang tinggal di dalam
dan aku terpesona dengan setiap kata
yang melompat keluar dari mulut lembut itu
musik di telingaku saat kita berbincang
menemukan masa lalu dan masa kini kita
tidak mau percaya bahwa aku akhirnya pulang
tetapi bagaimana aku mampu
apakah hati sendiri menipu
ketika ia mendengar merdu kicauan burung?
dimahkotai dengan ratumu pada hari engkau dilahirkan
sangat jarang sukacita
dan saat kita berdansa sampai larut malam
sementara itu sudah berkali-kali terlintas di benakku
ciuman pertama kita mengguncang dasar keberadaanku
aku dibanjiri cahaya magis dan kilat berdenyut di sekelilingku
aku ingin menangis dalam kegembiraan
namun aku mati rasa oleh kebahagiaan yang menyelimutiku
engkau mengerti aku seperti aku tahu diriku
dan aku sempurna dalam cintamu
pikiran kita terjalin, menyatu dalam pemahaman diam-diam
badai melintasi jalanku dan aku tidak takut
karena hatiku berdebar terus dengan hatimu
engkau adalah permulaanku, engkau adalah perjalananku
engkau memberikan kesaksian tentang tujuan hidupku
aku menyatu dengan alam semesta dan engkau menyatu dengan aku
serta pemenuhan kehendak ilahi
aku terus maju melalui keajaiban ini dan tidak tahu masa depan kita
namun aku merasa damai dan bahagia mengisi mata airku
karena saat engkau mencintaiku, aku telah tahu mukjizat yang sejati
dan itu telah mengubahku dilahirkan kembali tuk tidak pernah sama
aku mencintaimu karena aku hidup setiap hari
dan impianmu adalah milikku untuk melambung
semoga misteri inilah hidup ini, terungkap saat kita menyusuri jalan
mimpi yang engkau inginkan akan terwujud
***
Solo, Rabu, 17 Juni 2020. 11:36 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H