Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gairah Cahaya Bulan

11 Mei 2020   18:24 Diperbarui: 11 Mei 2020   18:34 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: TheSurvivorOfHathsin

berdiri di sini, bernapas pelan
saling menatap mata satu sama lain
menari di bawah cahaya bulan
hanya kita berdua

suara nyanyian hening dalam paduan suara
seperti angin yang berdentang di malam hari
membelai tubuh telanjang kita
dimandikan oleh cahaya bulan

bibir kita bertemu dan lidah kita menari
tidak seperti sebelumnya
karena aku memegangmu lebih erat
terkunci bersama dalam pelukan cinta sejati
seiring waktu diam

saat kita menari perlahan
di bawah panduan cahaya bulan
dengan bintang-bintang yang berkelip
aku meleleh di tanganmu
di saat penuh dengan cinta
nafsu dan kasih sayang

saat aku membungkusmu dengan bisikan cinta
dua tubuh terjalin bersama menjadi satu
sebagai satu kita menghidupkan cinta ini
imajinasi ini, mimpi ini, untuk keabadian

***
Solo, Senin, 11 Mei 2020. 6:04 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun