Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Kesedihan

28 April 2020   17:13 Diperbarui: 28 April 2020   17:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
painting by Tijana Dobic

haruskah aku layu dan jatuh seperti daun musim gugur
dari kesedihan yang dalam ini - dari kesedihan yang menyakitkan ini?
bagaimana aku bisa maju atau menemukan cara untuk menjadi kuat?
akankah aku kembali menikmati lagu manis kehidupan?

terkadang memori yang hangat memancarkan cahaya dalam gelap
dan meredakan rasa sakit seperti kicauan burung saat pagi
kemudian ia terbang dengan sayap yang sunyi dan aku sendirian
lapar akan lebih banyak cahaya yang telah bersinar

haruskah kesedihan ini memenjarakan diriku
seperti badai musim dingin di lautan amarah yang luas?
bagaimana aku bisa mengisi kekosongan dan kebutuhan yang dalam
untuk menanam kembali hatiku dengan benih harapan yang indah?

lalu aku melihat foto wajah tersenyum lembutmu
dan untuk sesaat aku melarikan diri ke tempat bahagia yang damai
mengingat tawa dan semua yang sering engkau lakukan
menghargai semangatmu yang jujur, peduli, dan penuh kasih

bunga-bunga ceria musim semi akan menghidupkan kembali
dan izinkan aku tuk melupakan penderitaan karena kehilangan engkau
akankah ledakan kehidupan baru musim semi mendatangkan harapan
serta mengajari jiwaku yang berduka bagaimana mengatasinya?

kadang aku akan membaca buku berharga yang engkau berikan kepadaku
dan makna khusus setiap kata membuat aku melihat
hadiah cinta yang berharga yang aku terima
dan aku sadar engkau tak akan pernah ingin melihat aku berduka

matahari musim panas yang hangat dan cerah akan membawa cahaya baru
dan membebaskan pikiranku yang sedih akan keadaan yang mengerikan?
apakah angin sepoi-sepoi lembut mengusir awan gelap kesedihan
dan menunjukkan padaku jalan yang jelas menuju hari yang lebih baik?

saat kukunjungi makam tempatmu berbaring dalam kedamaian abadi
aku tahu bahwa kematian dan surga membuat engkau dibebaskan
aku mencoba membayangkan sukacitamu di pantai yang melintasi laut
dan, sampai aku bergabung denganmu, itu sudah cukup bagiku

untuk semua musim sisa hidupku di bumi
akan ada hari-hari aku akan merindukan kegembiraanmu
dan terkadang aku dengan sedih merindukan semua yang lalu
kehilangan percakapan kita dan cara pengertianmu yang lembut

namun, pelajaran kebaikan dan cinta yang engkau ajarkan kepadaku
serta hal-hal baik dalam hidup yang engkau tunjukkan kepadaku
tetap sebagai hadiah abadi yang menghibur dan akan menopang
sampai kulakukan perjalanan ke pantai damai itu dan menjumpaimu lagi

***
Solo, Selasa, 28 April 2020. 5:01 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun