setiap kali dia menghadapi tugas dan tahu
dia harus memulainya
dia tidak bisa mulai menjelaskannya
untuk 'sebentar'
dan, meskipun kasus menuntut kecepatan
dia tak bisa bergerak saat itu; namun dia melakukannya
bersiaplah untuk itu, ya, tentu saja
dalam 'sebentar saja'
tujuannya di luar sajak
'tunggu sebentar'
seluruh dunia tampak lebih dulu
'tunggu sebentar'
dia tidak bisa belajar merombak
banyak tugasnya, besar dan kecil
namun harus mohon pada mereka, satu dan semua
untuk 'tunggu sebentar'
dalam kedewasaan dia masih tertunda
'tunggu sebentar'
dia mungkin menang, andai keberuntungan tinggal
untuk 'sebentar'
tetapi pada akhir hidupnya dia mencerca
di 'takdir yang kejam,' dan menangis serta meratap
karena dia tahu bahwa dia telah gagal
'tunggu sebentar'
***
Solo, Kamis, 26 Maret 2020. 7:23 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H