Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Interpretasi Cinta

21 Maret 2020   07:03 Diperbarui: 21 Maret 2020   07:01 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
painting by Erica Wexler

aku menemukan harapan di setiap kesempatan
aku membuat cahaya di dalam gelap
aku menciptakan cinta di reruntuhan yang rapuh
untuk menebus apa yang langka

aku memakai kacamata berwarna mawar
merah dan merah muda tampak sama
aku tidak bisa mengenali bendera merah
bagiku itu hanya warna yang lebih gelap

aku mencoba memperbaiki apa yang tidak rusak
aku mencoba membuat tanpa bahan
itulah bagaimana aku mencintai dan kehilangan
andai saja aku lebih berhati-hati

retak dan bekas luka di hatiku
aku sendiri yang harus disalahkan
aku terus mencintai apa yang hanya menyakitiku
dan cinta serta sakit hati berubah menjadi rasa malu

cinta menjadi identik dengan rasa sakit
jika tidak sakit, itu bukan cinta
namun selanjutnya aku membenci itu sepenuhnya
aku telah mengalami lebih dari cukup

aku pikir jika aku ingin sembuh
aku harus mengisolasi diriku sendiri
dengan waktu, sedikit ruang dan kesendirian
aku tidak membutuhkan bantuan dari luar

setiap manusia ingin menjadi cinta
bagiku, itu hanya hak istimewa
itu adalah pilihan tuk bertanya
bukan kebutuhan atau hak
aku menafsirkan gambar yang begitu kaku

namun cinta bukanlah penyebabnya
agar perasaan sakit muncul
cinta sejati adalah murni dan positif
yang memberikan semua nilainya

aku ingin dicintai tetapi kehilangan diriku
aku pikir cinta hanya bersyarat
jika aku tak memberikan apa yang tak bisa engkau ambil
tidak mencintaiku itu bisa dimengerti

aku dikelilingi oleh orang-orang yang mencintaiku
yang dicintai hanya untuk apa yang bisa aku berikan
bukan untuk siapa aku atau apa yang aku inginkan
itu adalah kehidupan yang kupikir aku ingin hidup

kemudian kubertanya-tanya mengapa aku terus kehilangan orang
dan mengapa itu menjadi lebih sulit untuk menyenangkan
tidak peduli berapa banyak yang mampu aku berikan
aku tak mampu memenuhi keinginan atau kebutuhanku sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun