Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suratku untuk-Mu

25 Februari 2020   10:53 Diperbarui: 25 Februari 2020   11:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
painting by Ralph Cannel

Tuhanku terkasih,

maukah Engkau mendengarkan aku?
maukah Engkau memegangku?
kubutuh lengan-Mu hangat merangkulku
aku perlu tahu Engkau mengerti

aku merasa marah dan tak berdaya
bahkan kesepian dan sedih
apakah aku salah? apakah setan menang?
aku tahu dia sangat menginginkan aku
     
akankah aku mengerti kebebasan?
apakah aku akan selalu terikat?
bagaimana dia masuk?
kapan cinta-Mu ada di dekatku?

saat aku tidak mampu melawan perasaan ini
ini membantu untuk menuliskan semuanya
lalu aku mendapati diriku berlutut
dengan wajahku menyentuh tanah

terima kasih, Tuhan, aku bersyukur
Engkau menyediakan diri untuk aku
dan Engkau tidak hanya mendengarkan
tetapi Engkau sangat peduli tuk memperhatikan

tolong bantu aku, ya Tuhanku
untuk menemukan kekuatan jauh di dalam
untuk melawan iblis di dalam ini
yang mencoba menuntun aku pada dosa
           
tolong bantu aku untuk tersenyum
saat apa yang ingin aku lakukan adalah menangis
dan tolong tetap bersamaku setiap saat
aku pasrahkan seluruh hidupku hanya pada-Mu
                                                           
dengan sepenuh hati
aku mencintai-Mu
amin

***
Solo, Selasa, 25 Februari 2020. 10:32 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun