jika semua bunga mawar
jika melati tidak pernah tumbuh
jika tidak ada tampilan kuno
minum di embun pagi
maka manusia mungkin punya alasan
untuk merengek dan mengeluh
dan ucapkan kata-kata pengkhianatan ini
bahwa semua kerja keras kita sia-sia
jika semua bintang adalah saturnus
bercahaya kemilau di malam hari
dengan ukuran dan pola yang sama
serta sama cerahnya
kemudian manusia di tempat-tempat yang rendah hati
dengan pekerjaan sederhana untuk dilakukan
dengan wajah cemberut
mungkin akan menyusahkan perjalanan mereka
tetapi bintang-bintang yang rendah hati
tetap melakukan yang terbaik
mereka bukan planet, atau mawar
untuk menghibur dunia di bawah ini
dan melati kuno itu
puaskan jiwa manusia
mereka ada di sini, dan ini pujian mereka adalah
mereka mengerjakan rencana Tuhan
meskipun rendah hati menjadi kerja kerasmu
dan sederhana menjadi lingkupmu
ayo, jangan iri dengan sesamamu
cahaya siapa yang bersinar lebih terang di sini
apakah Tuhan melupakan melati?
karena mawar mekar?
tidakkah engkau memenangkan pujian-Nya?
dengan bekerja keras di alat pemintalmu?
sudahkah engkau senantiasa rendah hati
atau hanya mencari alasan untuk mengeluh
untuk menghindari tugasmu dan menggerutu
dan berpikir itu sia-sia
karena engkau melihat seorang sesamamu
dengan pekerjaan yang lebih besar untuk dilakukan?
tidak ada ketenaran dari miliknya melimpahi
kelebihan yang ada di dalam dirimu
***
Solo, Jumat, 29 November 2019. 5:48 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
pepnews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H