Assalamualaikum........
“Masalah Adalah Hadiah”
Optimis adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir begitu sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda perlu mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sudut mata yang berkaitan uang saja.
Bila anada berani menengok kesisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang terseyum terus atau menampak wajah yang ceria.
Optimise terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu remit untuk di pandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali kelaut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui?
Masalah Adalah Hadiah
Bila anda menganggap maslah sebagai beban, anda mungkin akan menghidarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin menghadapinya. Namun, maslah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga yang menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimahlah sebagai hadiah.
Kita ambil contoh kepada Induk Elang Dimana, Hadiah terbesar yang dapat di berikan oleh Induk Elang pada anak-anaknya bukanlah sepihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku....
Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila nada tidak berani mengatasi masalah anda tidak akan menjadi seseorang yang sejati.
Jadi Marilah Kita Harus Berpikir Optimis Untuk Mengahadapi Masalah Yang Kita Hadapi Selama Ini...........
Terimah Kasih Atas Kesempatanya Yang Di Berikan Sama Saya Yang Telah Di Berikan Waktu Untuk Mencurahkan Coretan Saya Ini Walaupun Tidak Sempurna.....
Saya Manusia Biasa Yang Tidak Luput Dari Kesalahan
Wassalamualaikum Warahmatulalih Wabarakatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H