Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Student at Lambung Mangkurat University l Geographic Information System

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Unsur Intrepetasi Tiga Jenis Citra di Kabupaten Magelang

29 Maret 2024   15:12 Diperbarui: 29 Maret 2024   15:13 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penginderaan jauh merupakan suatu disiplin ilmu, teknik, dan seni yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa perlu berinteraksi langsung dengan objek yang sedang diamati. Dalam sistem penginderaan jauh, terdapat berbagai komponen yang saling terintegrasi, termasuk sumber tenaga, atmosfer, objek yang diamati, sensor dan wahana, pengolahan data, serta interpretasi dan analisis data yang dilakukan oleh pengguna. Penginderaan jauh semakin menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi karena memiliki manfaat yang luas. Salah satunya adalah kemampuannya untuk merepresentasikan obyek di permukaan bumi sesuai dengan wujud dan letaknya yang sebenarnya, sehingga mencerminkan kondisi aktual secara akurat. Selain itu, citra yang dihasilkan oleh penginderaan jauh juga mampu memberikan efek tiga dimensi ketika dilihat melalui stereoskop.

Interpretasi citra data penginderaan jauh merupakan gabungan antara ilmu dan seni yang melibatkan pengujian dan penafsiran cermat terhadap gambaran yang terlihat pada citra. Hal ini mencakup identifikasi objek tertentu serta penilaian maknanya. Interpretasi citra didasarkan pada dua elemen utama, yaitu elemen interpretasi dan elemen geoteknik. Elemen interpretasi mencakup berbagai faktor seperti warna, tekstur, bentuk, ukuran, bayangan, letak, pola, dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Sementara itu, elemen geoteknik mencakup aspek bentang alam, pola aliran, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh sangat berguna dalam pemetaan dan analisis perubahan penggunaan lahan di suatu wilayah. Dengan bantuan teknologi ini, analisis wilayah dapat dilakukan tanpa harus berinteraksi langsung dengan objek yang diamati. Interpretasi citra dapat dilakukan baik secara visual maupun digital. Interpretasi visual melibatkan pengamatan langsung terhadap citra, baik dalam bentuk cetak maupun yang ditampilkan di layar komputer.

Perkembangan teknologi penginderaan jauh tidak hanya mencakup variasi citra dan sensor yang tersedia, tetapi juga meningkatnya resolusi spasial pada citra. Dengan peningkatan resolusi ini, analisis tekstur menjadi semakin penting dalam mengilah, mengklasifikasi, dan menafsirkan citra penginderaan jauh. Setiap citra digital yang dihasilkan oleh sensor memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti orbit satelit, sensitivitas sensor terhadap panjang gelombang elektromagnetik, jalur transmisi, sifat objek yang diamati, dan sifat sumber tenaga radiasi.

Artikel ini akan mengkaji tiga jenis citra satelit seperti Landsat-8, Sentinel-2, dan Citra Google Earth pada Kabupaten Magelang. Artikel ini juga memanfaatkan pengambilan citra dari platform Copernicus, USGS, dan Google Earth, yang terintegrasi dengan langkah-langkah, teknik, peralatan, dan desain yang ditetapkan untuk pemrosesan citra. Citra yang diambil digabungkan dalam skema warna alami menggunakan band 4,3,2 dalam perangkat lunak ArcGIS. Berikut Unsur Interpretasi Citra yang akan di analisis:

  • Rona atau warna
  • Bentuk
  • Ukuran
  • Tekstur
  • Pola
  • Bayangan
  • Situs
  • Asosiasi

1. Citra Sentinel-2B MSI L1C

Citra Sentinel-2, merupakan satelit yang terdiri dari 13 band, menawarkan berbagai resolusi spasial, dengan 4 band memiliki resolusi 10 meter, 6 band dengan resolusi 20 meter, dan 3 band dengan resolusi 60 meter, serta memiliki cakupan area yang luas mencapai 290 kilometer. Instrumen utamanya, Sentinel-2 MSI, mampu mengukur reflektansi permukaan bumi dari 443 nanometer hingga 2190 nanometer, yang sangat bermanfaat untuk aplikasi penginderaan jauh. Citra dari satelit ini sering digunakan dalam pemantauan lahan dan vegetasi, dan merupakan salah satu sumber data yang populer dalam analisis kerapatan vegetasi. Citra Sentinel-2 dodesain khusus oleh European Space Agency (ESA), Sentinel-2 menggunakan sensor multi-spektral dengan beragam saluran optik, termasuk saluran merah, hijau, biru, inframerah dekat, dan inframerah jauh, yang memberikan informasi mendalam tentang kondisi vegetasi dan lingkungan.

img-20240329-151044-660671be14709322a17346a2.jpg
img-20240329-151044-660671be14709322a17346a2.jpg

Kelebihan

Sentinel-2A MSI L1C menawarkan tingkat resolusi spasial yang tinggi hingga 10 meter, memungkinkan pengamatan yang detail dari permukaan bumi. Dengan 13 band spektral yang luas, citra ini menyediakan informasi yang kaya akan analisis vegetasi, air, dan tanah. Keberadaan data Sentinel-2A yang tersedia secara rutin memungkinkan pemantauan yang konsisten dan berkelanjutan terhadap perubahan yang terjadi di permukaan bumi.

Kelemahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun