Mohon tunggu...
SUKMAWATI
SUKMAWATI Mohon Tunggu... Guru - guru kelas TK

belajar menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman adalah Guru Terbaik

10 Agustus 2021   22:41 Diperbarui: 10 Agustus 2021   22:41 17060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Pengalaman adalah guru terbaik, karena dia memberimu sebuah ujian disertai sebuah pelajaran berharga sesudahnya." "Kesalahan adalah guru terbaik manusia ketika ia cukup jujur untuk mengakuinya dan bersedia untuk belajar dari mereka." "Guru terbaik yang mengajarkan kesabaran pada dirimu adalah permasalahan hidup.

Saya setuju bahwa pengalaman itu guru terbaik, hal ini memang benar dalam hidup setiap manusia. Kadangkala kita seorang insan yang lemah lupa kalau ada yang berharga dari diri kita yaitu sebuah pengalaman.

Saya bersyukur dengan keadaan saat ini, saya bukan dari keluarga pendidikan, sayapun jauh dari kata orang mampu dalam harta, saya hanya orang sederhana, namun saya tidak mau hanya merenungi nasib yang saya alami.

Sebelum saya terpanggil PPG daljab 2, saya masih bersama ibu saya, masih bisa bercanda, masih bisa berkeluh kesah, bahkan hamper setiap hari saya menciumi pipinya tanpa alasan. 

Itu saya lakukan semata-mata ada rasa yang sulit untuk di tuangkan, betapa saya sayang dengan ibu saya, namun di suatu hari, ibu saya sakit, selama sekian tahun saya merawat ibu saya, dengan keadaan saya yang sedang hamil. saya hanya berharap ibu saya sembuh dan bisa bercanda seperti dulu lagi. Saya tetap berusaha memberikan waktu lebih untuk merawat ibu saya. Saya tidak pernah terlntas bahwa saya akan berpisah dengan ibu saya. Yang saya tau, saya sudah berusaha, dan ibu saya pasti sembuh. 

Namun kita sebagai manusia kembali lagi berserah diri kepada Allah. Siapa disangka ibu saya harus pergi untuk menghadap sang Pencipta. Yang lalu. Ini seperti mimpi. Ya saya berharap juga ini hanya mimpi. Namun saya tidak boleh termenung terus-terusan. Saya harus bangkit dengan modal keikhlasan saya mengabdi di guru TK pertiwi losari kidul, dari tahun 2009. Saya berharap ada pelangi setelah hujan. Dan Allah memberikan saya kesempatan yang luar biasa ini, dalam tengah kesedihan saya, saya terpanggil masuk dalam PPG DALJAB 2 UNS Surakarta.

Saya salah satu orang yang beruntung, telah diberi kesempatan belajar bersama teman-teman dan para dosen yang luar biasa. Disini saya menemukan segudang ilmu yang tak dapat saya ungkapkan. Ilmu yang luar biasa. Selama saya mengikuti pembelajaran daring PPG Daljab 2 UNS ini saya memilik keluarga baru, keluarga yang saling menguatkan satu sama lain, keluarga yang peduli, suka maupun duka. Dari mereka pula saya mempelajari makna hidup, makna kasih sayang. Dan disini saya menemukan pengalaman yang luar biasa. Hal baik yang dapat di petik dari cerita saya.

Kita boleh sedih, kita boleh kecewa, kita boleh marah, tapi sewajarnya saja. Karena kita tidak tau hikmah apa yang Allah kasih ke kita. Jika kita di uji oleh Allah maka bersyukurlah karena ujian itu yang akan menaikkan derajat kita.

Tetap semangat dan bersyukur tentang apa yang kita raih.

Sekian terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun