Konon Jakarta kejam, sumpek, panas, macet... Terlepas dari semua nya itu, namun buat saya Jakarta tetap di hati.
Jakarta memang kota dengan sejuta harapan. Sekeras apapun kehidupan di Jakarta, namun tak membuat orang orang pupus datang ke Jakarta untuk mengadu nasib atau memperbaiki taraf hidup, bisa juga karena sesuatu hal, termasuk saya. Apa???
Jakarta yang merupakan ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentu saja menjadi salah satu daya tarik jutaan orang, juga menjadi pusat keramaian, banyaknya lapangan pekerjaan yang menjanjikan seperti kantor dan perusahaan perusahaan sebagian besar berpusat di Jakarta, maka di Jakarta apapun bisa jadi uang, jika pernah mendengar dikatakan bahwa profesi di Jakarta itu banyak termasuk profesi dadakan, ternyata benar.
Meskipun tak bisa dipungkiri, tidak semua orang yang datang ke Jakarta beruntung karena memang rejeki sudah ada yang atur.
Sebagai pendatang, saya pun merasakan bagaimana kerasnya kehidupan di Jakarta, namun Jakarta tetap di hati, pastinya setiap orang punya alasan masing masing.
Sebagai warga pendatang, wajar jika ingin mengetahui lebih banyak  tentang kota yang di kunjunginya, juga ingin merasakan kegembiraan hari jadinya Jakarta.
Tak berbeda jauh dengan saya, saya pun ingin merasakan itu, sebab selama tinggal di Jakarta, saya belum punya kesempatan untuk itu.
Dan alasan lainnya sedikit berkesan buat saya, kebetulan saya pun lahir di bulan Juni tanggal 8 (oups....! Tak bermaksud mempromosikan iya...tapi jika ada yang mau kasi kado iya mau gimana lagi konon rejeki gak baik ditolak).
Jadi ikut senang aja serasa ulang tahun saya pun dirayain, hahaha....ngarep.
Maklum seingat saya di sepanjang hidup saya, saya belum pernah merayakan ulang tahun saya. kasihan...