Assalamualaikum Wr.Wb
Kawasan Timur Tengah merupakan salah satu kawasan topik sentral pembicaraan umat manusia akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, berbagai media kerap menempatkan berita mengenai negara-negara ini di kolom utama internasional dan pembicaraan di dunia maya terjadi di berbagai forum diskusi. Sebut saja soal dugaan kepemilikan nuklir Iran, Arab Spring, perang Amerika dan Irak, kematian Moammar Ghadafi dan kerusuhan di Suriah. Berbagai masalah di atas,umumnya,selalu diikuti dengan desakan dari PBB,dunia internasional dan Amerika Serikat.
Berbagai keistimewaan kawasan Timur Tengah memang menarik banyak negara.60% cadangan minyak dunia ada di kawasan ini. Area ini merupakan ‘surga rejeki’ mengingat kekayaan minyak akan habis dalam 200 tahun ke depan. Lihat bagaimana perusahaan minyak Cina,Italia dan Perancis mengeruk pundi-pundi dollar dari kawasan ini. Bangunan masjid dan adat istiadat,seperti wanita tidak diizinkan bepergian sendirian, merupakan hal-hal umum yang ditemui karena budaya dan tradisi Arab dan sarat dengan agama Islam. Masyarakat Arab mendominasi wilayah timur tengah ,tetapi kaum minoritasnya pun juga ada ,misalnya etnis Kurdi,bangsa Yahudi dan umat Kristen.
Namun,di tengah berbagai konflik tersebut, ada satu kesamaan tendensi yang sama, umumnya, mereka anti Amerika. Pasca perang Irak misalnya,presiden Bush dilempari sepatu oleh wartawan stasiun televisi Al Baghdadiya,Muntadar Al Zeidi. Perilaku ini jelas termasuk ‘nekat’ jika dilihat dari ukuran keberanian wartawan melempari sepatu seorang presiden. Hal ini menggambarkan secara simbolis betapa anti dirinya, mungkin juga penduduk Irak dan kawasan Timur Tengah,pada Amerika. Amerika mungkin dianggap sebagai negara yang terlalu banyak ikut campur,‘rakus’ dan dalang dari semua perbuatan tidak bermoral.
Menurut kaum realis,tindakan Amerika memerangi Irak merupakan pilihan rasional(rational choice). Suatu negara harus memperjuangkan kepentingannya(struggle of power),dalam hal ini,Amerika sangat mengagungkan konsep national security. Kelompok Al Qaeda dianggap sebagai musuh yang harus diberantas karena telah menewaskan rakyat Amerika pada 11 September 2001. Wakil presiden Amerika pada saat itu,Dick Cheney,mengatakan bahwa Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Hal ini disebabkan adanya laporan pembelot Irak dengan nama sandi ‘Curveball’ dan narapidana Ibn al Shakh al Libi.
Konsep preemptive strike agaknya dapat menjelaskan motif Bush. Preemptive strike adalah serangan cepat pertama untuk mengalahkan lawan sebelum lawan menggunakan initial attack dan retaliatory response. Ia tidak ingin negaranya diserang lagi terlebih dahulu oleh kelompok teroris. Maka dari itu,Amerika akhirnya memerangi Irak. Setelah dilihat dunia, analis-analis CIA yang melaporkan pada Bush, termasuk laporan sebelumnya,tidak terbukti adanya senjata pemusnah massal. Ada miskalkulasi dalam memperkirakan adanya senjata pemusnah massal. Saddam Husein sepertinya berhasil menampakkan bahwa Irak itu menakutkan karena memiliki senjata pemusnah massal. Lalu pertanyaannya bergerak seperti ini, apa yang sebenarnya dilakukan Amerika Serikat di sana? Kelompok oportunis akan mengatakan bahwa Amerika menginginkan ratusan juta kubik minyak di sana. Sedangkan bagi anda yang menggunakan lensa politik, Amerika ingin memperkenalkan demokrasi di tanah Arab, yang mungkin dimulai dari Irak. Dengan menciptakan demokrasi dan 'kabinet boneka' yang disukai Amerika Serikat, mereka dengan mudah mengendalikan 'segala sesuatu' di dalam politik domestik negara itu. Amerika Serikat mungkin juga benci dengan Saddam Husein sehingga memutuskan untuk menghabisinya dengan cara apapun, termasuk menggodok perang ini, tentu jika anda menggunakan level individu sebagai tolak ukur analisa. Pemimpin Amerika Serikat vs Pemimpin Irak  yang sesungguhnya berperang pada saat itu.
Sumber:
1.Weiner,Tim,2008,Membongkar Kegagalan CIA,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,pp 614-619
2. Kegley,Jr,Charles W,2008,World Politics:Trend and transformation,USA:Clarx Baxter     ,pp 474-475
3. Kegley,Jr,Charles W,2008,World Politics:Trend and transformation,USA:Clarx Baxter     ,pp 454
4.Mulyono,Tri,2008,’Presiden Bush dilempari sepatu di Irak’,           15 Desember,dilihat pada 15 Maret 2012 melalui http://nasional.kompas.com/read/2008/12/15/02532443/presiden.bush.dilempari.sepatu.di.irak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI