Pesantren, sebagai lembaga pendidikan tradisional yang kaya akan nilai-nilai agama, menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh globalisasi. Dalam konteks ini, pesantren tidak hanya bertugas untuk menanamkan ajaran agama, tetapi juga untuk memastikan bahwa santri memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan zaman.
 Mereka dituntut untuk menjadi pribadi yang tidak hanya memahami agama, tetapi juga mampu bersaing di dunia yang semakin kompetitif.
Proses Pembelajaran di pesantren kini harus lebih inovatif dan adaptif. Pendekatan konvensional yang selama ini digunakan harus diperkaya dengan metode pengajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat global.Â
Penggunaan alat digital dalam proses belajar mengajar, misalnya, menjadi suatu keharusan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif.
Kajian-kajian keagamaan juga harus diadaptasi agar lebih relevan dengan konteks modern. Pesantren harus mengintegrasikan pemahaman tentang isu-isu global, seperti hak asasi manusia, dan teknologi informasi, dalam kajian keagamaan mereka. Dengan cara ini, santri dapat melihat hubungan antara ajaran agama dan tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam menciptakan solusi yang bermanfaat.
Proses administrasi pesantren juga perlu ditingkatkan. Pengelolaan yang baik, transparan, dan profesional akan mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Hal ini termasuk pengembangan sistem informasi manajemen pendidikan yang efisien, sehingga setiap aspek dari pendidikan, mulai dari penerimaan siswa hingga evaluasi lulusan, dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.
Akhirnya, hasil yang diharapkan adalah lulusan yang tidak hanya memahami agama dengan baik, tetapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi di kancah global. Lulusan pesantren yang siap bersaing dengan standar internasional akan menjadi agen perubahan yang dapat membawa nilai-nilai positif dari ajaran agama ke dalam masyarakat yang lebih luas.
Dengan demikian, pesantren memiliki peran yang sangat vital dalam membangun jembatan antara nilai-nilai tradisional dan tuntutan modernitas. Mereka tidak hanya mencetak generasi yang beriman, tetapi juga generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni.
Optimalisasi Keterampilan Santri
Dengan semua peran penting yang diemban oleh pesantren, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kemauan yang kuat dalam diri setiap santri. Sebelum memasuki pesantren, banyak santri yang memiliki pola pikir dan tujuan yang seragam mereka mungkin terfokus pada aspek-aspek kehidupan yang lebih praktis dan duniawi. Namun, setelah menjalani Pendidikan di pesantren, dengan gelar santri yang selamanya akan melekat pada mereka. Hal ini akan membawa serta previllege serta amanah yang ada dipundaknya
Setelah menjadi santri, mereka memasuki fase baru dalam hidup yang dipenuhi dengan berbagai pembelajaran dan pengalaman. Proses pendidikan di pesantren, yang sering kali menekankan kemandirian, interaksi sosial, serta kajian mendalam terhadap kitab-kitab suci dan diskusi mengenai nilai-nilai moral, secara signifikan memperluas wawasan para santri.Â