Mohon tunggu...
Sukma Aulia
Sukma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Merupakan mahasiswa aktif semester 3 di program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Serukan Aksi: Tegakkan Kebijakan Muatan 8 Ton Dilarang Melintas!

5 Desember 2024   14:39 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UIN Walisongo Semarang gelar aksi tolak 8 ton melintas (Sumber: lpminvest.com)

[Semarang, 5 Desember 2024] - Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo gelar aksi demo di sepanjang Jl. Prof Hamka pada Senin, (25/11/2024) pukul 16:00 WIB. Bukan tanpa alasan, para mahasiswa menggelar aksi tersebut tentunya sebagai bentuk menyuarakan dari keresahan warga setempat terkait kecelakaan truk yang mengalami rem blong hingga menyebabkan 2 korban jiwa merenggut nyawa yang terjadi pada Kamis, (21/11/2024) pukul 17:00 WIB.

Dilansir dari lpminvest.com aksi ini diawali dengan orasi yang disampaikan oleh perwakilan aliansi mahasiswa UIN. Lalu aksi dilakukan oleh para mahasiswa secara longmarch di sepanjang Jl. Prof Hamka hingga hingga pemberhentian akhir pada jembatan Flyover tol.

Pada aksi tersebut para mahasiswa mengkoordinir mencegat dan memberhentikan truk-truk besar dengan muatan over yang melintas, dengan kemudian menggiringnya unuk menepi dan dengan dibantu oleh aparat setempat untuk dilakukan penilangan. Hal ini tentunya dilakukan sebagai bentuk protes terkait seringnya truk bermuatan melebihi kapasitas seharusnya yang melintas di Jl. Prof Hamka yang menyalahi aturan.

Salah satu aktivis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjelaskan, tentang kronologi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. “Peristiwa yang kemarin terjadi yang dimana ada truk dengan rem blong yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas beruntun, di mana hal itu terjadi di sekitar daerah Bringin, nah dalam hal itu ada beberapa kesalahan prosedur yang dilakukan truk tersebut yang mana ada peraturan dari Dishub Kota Semarang, jam operasional truknya itu, aslinya diberlakukan pada jam 11 malam hingga jam 4 pagi, jam operasional khusus untuk truk-truk bermuatan besar”, Ujarnya.

Para pelaku aksi menganggap hal ini sangat mengganggu dan membahayakan keselamatan warga sekitar, apalagi hingga menyebabkan banyak korban jiwa. Berdasarkan investigasi oleh Bagas menuturkan, setidaknya ada 20 truk dengan muatan berat melintas pada kawasan Jl. Prof Hamka setiap harinya diluar jam operasional yang ditetapkan.

Bagas juga menuturkan bahwa “pembiaran itu terjadi lebih dari 7 tahun, yang kemudian bisa dilihat kerusakan-kerusakan yang ada di kawasan Kota Semarang yaitu Ngaliyan, (seperti) kerusakan infrastruktur, jalanan yang berdebu dan truk bermuatan itu mengakibatkan paling tidak satu hari satu korban, yang dimana salah satunya adalah mahasiswa UIN Walisongo itu sendiri”.

Kapolsek Ngaliyan Kompol Indra Romantika, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penindakan terkait kecelakaan truk yang telah terjadi di Bringin.

Melalui seruan aksi demonstrasi kali ini, harapannya pihak yang memiliki kuasa lalu lintas di Kota Semarang lebih memperhatikan keamanan lalu lintas khususnya di Jl. Prof Hamka, Ngaliyan. Aliansi mahasiswa Walisongo akan terus mengawal proses ini hingga tercapai solusi yang penuh rasa keadilan dan keamanan bagi seluruh elemen masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun