Dunia fashion merupakan sebuah dunia yang penuh imajinasi dan selalu menyajikan keindahan bagi para penikmatnya. Dunia fashion nyatanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, sebut saja setiap hari kita memakai baju dan ingin tampil trendy dan stylish. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini banyak menjamur lapak-lapak baju barang bekas impor, sebagian dari kita pasti ada yang sudah paham dengan baju bekas impor, atau bahkan ada yang sudah memakainya. Namun, tidak sedikit pula yang sama sekali tidak mengetahui tengan baju bekas impor ini.
Hal ini yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk diperjual belikan kembali, ketika baju-baju itu keluar dari timbunannya untuk diperjual belikan lagi baju-baju itu menjadi unik karna faktor waktu yang berbeda, apalagi ketika baju menjadi satu-satunya atau tidak ada kembarannya, maka eksklusifitas pun didapat dari baju-baju itu. Dengan adanya proses penimbunan selama bertahun-tahun itu tidak heran jika aroma baju bekas impor bau apek dan berdebu. Dalam penjualannya baju-baju timbunan ini dikemas dalam karung-karung besar (bal), baru kemudian dipasarkan, sehingga setiap pembeli tidak tahu pasti apa saja isi pakaian didalam bal-bal tersebut, karena dikemas secara random, dan tidak dapat dilihat. Atau biasanya barang-barang ini diperjual belikan karena barang tersebut adalah cacat produksi, ada beberapa kecacatan dari mulai warna, resleting, hingga kecacatan lainnya yang masih bisa ditutupi dan diperbaiki yang kemudian dijual dengan harga yang sangat murah.
Tentu beberapa dari kalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya thrift shopping dong? Yap, belanja baju second saat ini emang lagi nge-hype banget nih dikalangan kaum milenial. Bahkan, sekarang kita sudah tidak perlu susah-susah lagi buat hunting bajunya sendiri, karena sekarang sudah banyak banget thriftshop yang berseliweran di Instagram.
Eits, walaupun baju yang kita beli adalah baju bekas, tetapi ternyata ada seni dibalik thrift shopping yang tidak bisa didapatkan dari membeli barang-barang baru atau bahkan barang branded sekalipun.
Harga yang Pas di Kantong
Keuntungan pertama, jelas karena harganya yang sangat murah meriah. Kapan lagi bisa tetep stylish ke kampus tanpa harus merogoh kocek yang dalam? Ditambah lagi, meski harga aslinya sudah terbilang murah, kamu juga bisa tetap menawar di beberapa toko. Tapi hal ini tidak berlaku di online store yaaa. Tenang aja, meskipun harganya terpaut jauh berbeda dengan harga online store, thrift shopping tidak akan membuat kamu harus makan mie instan atau telur ceplok diakhir bulan kok hihihi.
Tidak Punya Kembaran Lagi
Sering sebel gak sih kalo tiba-tiba kita ketemu atau melihat orang yang bajunya kembar kayak kita? Ada satu hal yang perlu diingat, pabrik-pabrik membuat baju bukan khusus dan special buat kita. Jangan sebel gitu donggg, hal itu tidak akan terjadi lagi kalo kita thrift shopping karena rata-rata baju yang dijual hanya ada satu model saja. Kalaupun sama, mungkin emang mirip aja, tapi sebenernya tidak sama banget kok.
Less Waste, Less Pollution and Less Resources
Kalian pernah kepikiran gak sih kalau ternyata dengan kita menggunakan kembali baju-baju bekas, itu berarti mengurangi permintaan pembelian baju, dan dalam jangka panjang mungkin akan membuat pabrik mengurangi jumlah baju baru yang diproduksinya. Dikarenakan produksi baju baru berkurang, artinya limbah pabrik dan polusi juga berkurang. Wow, ternyata sampai sejauh itu ya dampaknya!
Ladang Bisnis
Karena lagi hype banget, online thriftshop diburu dimana-mana nih. Apalagi di Instagram, baru beberapa menit di upload aja caption nya udah berubah jadi "booked" atau "sold out". Nah karena diburu banyak orang, ini bisa jadi kesempatan buat kamu berwirausaha nih. Karena selain bisa menumbuhkan jiwa berwirausaha sejak dini, katanya profit-nya juga sangat besar lho!
It's Time to Explore Your Sense of Style
Mumpung harga baju-baju thriftshop murah, gak ada salahnya buat sedikit keluar dari zona nyaman cara berpakaianmu. Kalau ternyata emang gak cocok, we guess there's nothing lose, setidaknya kamu gak mengeluarkan biaya yang besar untuk baju itu dan kamu juga tetap bisa menjual kembali ke orang lain. Menarik bukan?
Terus kalo mau beli baju bekas impornya dimana? Eits, gausah bingung. Nih aku kasih rekomendasi tempat yang biasa menjual baju bekas impor.
- Pasar Baru
Yup, mungkin banyak dari kalian yang familiar dengan pasar yang satu ini. Tapi apakah kamu tau kalau ada tempat penjualan pakaian second disana? Nah, kamu bisa belanja pakaian second dengan harga mulai dari Rp 10.000-an sampai Rp 100.000-an. Di Pasar Baru ini tempatnya lebih tertata rapih dan gak begitu panas karena berada di dalam gedung Metro Atom. Pakaian-pakaiannya pun rata-rata sudah di sortir oleh penjualnya, tapi kamu tetap harus memperhatikan detail dari pakaian yang kamu pilih ya takutnya terdapat noda atau sedikit cacat. Buat kamu yang suka dengan pakaian vintage, kamu bisa banget nyari disini. Tenang, barang-barang second disini juga masih bisa di tawar lho!
- Pasar Senen
Dulu sebelum terjadi kebakaran, kalau kamu ke Pasar Senen mungkin akan merasakan sensasi belanja yang cukup tidak nyaman karena walaupun tempatnya besar namun panas dan agak pengap karena sirkulasi udara yang kurang baik serta banyak debu. Tapi itu lah seni belanja di Pasar Senen. Kamu harus benar-benar jeli dalam memilih barang karena rata-rata barang tidak di sortir dan lebih banyak pakaian yang di taruh di atas meja jadi kamu harus mengeluarkan tenaga serta ketelitian yang ekstra untuk mencari barang yang bagus. Disini kamu bisa menemukan pakaian yang super murah, mulai dari Rp 5000/pakaian bahkan ada yang menjual Rp 10.000 untuk 3 barang.
Biasanya kalau sudah menjelang sore, para penjual di Pasar Senen membawa dagangan mereka ke area parkiran dan menjualnya dengan amat sangat murah. Kalau kamu beruntung, kamu bisa mendapatkan pakaian dengan harga cuma Rp 1000 saja!