Mohon tunggu...
Sukma Advaita Maheswari
Sukma Advaita Maheswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Seorang remaja penyuka literatur dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Sebuah Media Berusaha Menyelamatkan Lingkungan?

30 September 2024   12:55 Diperbarui: 30 September 2024   12:59 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terbesit di benak Anda ketika mendengar kata "lingkungan"? Dalam KBBI, lingkungan dapat berarti daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Dalam arti lain, lingkungan dapat berarti alam keadaan yang memengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme. 

Namun, beberapa mungkin akan langsung terbayang mengenai hutan, flora dan fauna, atau tempat yang asri dan dipenuhi dengan warna hijau. Tapi, benarkah saat ini lingkungan kita masih dihiasi dengan warna-warna cantik dari penghuninya? Mongabay.co.id akan membantu kita untuk lebih mengenal keadaan lingkungan kita saat ini.

Mongabay.co.id merupakan sebuah proyek dari Mongabay.com yang dimulai pada tahun 1999 oleh Rhett A. Butler dan beroperasi sejak April 2021 dengan tujuan untuk menumbuhkan minat dan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan di Indonesia. Mongabay tidak hanya berfokus pada hutan, namun juga menyajikan berita, analisis, dan informasi lain yang berhubungan dengan lingkungan.

Mongabay disebut sebagai media nirlaba independen yang memanfaatkan jejaring jurnalis lokal atau global untuk membuat berita seputar lingkungan dalam berbagai format bahasa. Berita-berita yang dimuat dalam website Mongabay berusaha untuk menguak bukti-bukti perusakan ekosistem dan akibat yang ditimbulkan bagi masyarakat sekitar baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Bergerak sebagai salah satu media yang bertugas untuk memberikan informasi sekaligus wawasan, Mongabay memberikan kesempatan bagi seluruh khalayak dari berbagai kalangan usia, ras, gender, suku, agama, dan lainnya agar bisa menikmati berita yang disajikan. Bahkan, mereka juga membagikan informasi dan berita melalui media sosial, seperti X dan Facebook.

Sumber:databoks.katadata.co.id
Sumber:databoks.katadata.co.id
Berdasarkan data yang diambil pada situs databoks, aplikasi X dan Facebook masuk ke dalam 10 aplikasi media sosial yang paling banyak dipakai di Indonesia. Sebesar 81,6% pengguna menggunakan Facebook dan 57,5% menggunakan X. Data pengguna tersebut diukur dalam rentang usia 16-64 tahun. Tidak lupa, ternyata Mongabay juga memiliki laman akun Instagram dengan username @mongabay.id yang sama-sama aktif dalam membagikan informasi dan berita.

Selain penyebaran informasi dan berita secara meluas dengan pemanfaatan media sosial, Mongabay juga memberikan kategori-kategori untuk berita yang para jurnalis muat, sehingga khalayak dapat mengakses berita sesuai dengan ketertarikan mereka. Terdapat dua kategori yang disediakan, yaitu berdasarkan topik dan lokasi. Pengkategorian yang diberikan memudahkan akses bagi khalayak dalam menentukan berita mana yang hendak mereka baca.

Sumber: .mongabay.co.id
Sumber: .mongabay.co.id
Selain dua kategori tersebut, Mongabay juga memberikan lebih banyak kategori seperti kategori hutan, laut, flora dan fauna, dan masih banyak lagi. Mongabay juga memberikan kesempatan bagi khalayak untuk tidak hanya mengonsumsi informasi, namun juga menyampaikan informasi yang mereka miliki berupa kategori opini.
Sumber: mongabay.co.id
Sumber: mongabay.co.id

Mongabay juga memiliki Berita Mongabay Terkini atau Mongabay News Alert pada websitenya sebagai sarana bagi khalayak yang ingin berlangganan setiap hari atau minggu melalui pemberitahuan email sesuai dengan topik yang dipilih. Fitur ini semakin memudahkan khalayak untuk hanya mendapatkan informasi mengenai hal yang mereka minati.

Kembali pada misi Mongabay sendiri, yaitu "Meningkatkan pemahaman publik dunia tentang beragam kekuatan skala global yang dapat merusak sistem kesehatan ekologi Bumi. Mongabay membuat pesan sains dapat diakses oleh publik, sekaligus mengangkat pula suara masyarakat tingkat tapak yang terkena dampak langsung perubahan lingkungan.". Secara garis besar, media Mongabay tidak rumit secara tampilan, perpaduan warna yang digunakan membuat pesan menjadi mudah dibaca baik oleh kalangan usia remaja maupun dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun