Saat ini, industri perfilman di dunia telah berkembang sangat pesat dengan adanya perkembangan digital yang canggih dan juga cepat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari banyaknya film-film dengan penggunaan teknologi canggih yang diproduksi di berbagai negara. Selain didorong dengan kemajuan teknologi, adanya sumber daya manusia yang berkualitas dalam proses produksi film sehingga menghasilkan film-film yang menarik juga menjadi salah satu faktor perkembangan industri perfilman.
Meskipun tidak menjadi negara yang menghasilkan film terbesar di dunia, Thailand, saat ini mampu menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang menghasilkan film-film yang menarik hingga menarik pasar global. Sebagian besar dari masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan film yang berjudul The Medium dan How To Make Millions Before Grandma Dies. Ya, kedua film dari negeri gajah putih, Thailand, berhasil meraih ratusan ribu penonton saat tayang di Indonesia.Â
Film The Medium (2021) yang berhasil mencapai angka 730 ribu penonton harus tergeser oleh film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024) yang berhasil meraih angka yang lebih besar, yaitu 795 ribu penonton dalam delapan hari penayangannya di Indonesia. Tak hanya terkenal di Indonesia, film The Medium bahkan masuk ke dalam nominasi untuk kategori Best International Feature Film dalam ajang Academy Awards ke-94 atau Piala Oscar 2022.Â
Melihat kesuksesan kedua film tersebut, tidak lepas dari pertumbuhan produksi film yang konsisten di Thailand. Dalam greenlight.co.t, pada tahun 2022, Thailand berhasil memproduksi 348 film dan berhasil mendapatkan pendapatan sebesar 6,6 miliar Baht. Namun, tak hanya produksi film lokal, Thailand juga turut berkolaborasi dengan skala internasional dalam produksi filmnya. Beberapa negara juga memilih Thailand sebagai lokasi untuk memproduksi film asing, seperti film Deliver Us From Evil (2020) dan The Greatest Beer Run Ever (2022).Â
Keberhasilan industri perfilman Thailand juga tak lepas dari dukungan yang diberikan berbagai pihak dengan adanya festival-festival film, seperti International Thai Film Festival (ITFF) dan Thai Film Festival di Jakarta pada Agustus 2024 silam sebagai kolaborasi kedutaan besar Thailand yang bekerja sama dengan sejumlah pihak. Thailand melalui film-filmnya berhasil menggambarkan nilai budaya Thailand dengan baik, seperti makanan-makanan khas Thailand, wisata menarik, penggambaran identitas gender di Thailand, budaya-budaya konvensionalnya, dan masih banyak lagi.Â
Penggambaran nilai-nilai budaya di Thailand melalui film-filmnya memiliki peluang dalam meningkatkan film tourism di Thailand yang tentu saja mampu meningkatkan pendapatan negara tersebut. Keberhasilan Thailand melalui film-filmnya di kancah internasional juga berpeluang dalam meningkatkan produksi film lokal sehingga memiliki potensi dalam meningkatkan kualitas produksi filmnya.Â
Selain beberapa kelebihan di atas, Thailand mampu melakukan promosi hingga film-filmnya berhasil menjadi film dengan penonton terbanyak di negara lain, seperti Indonesia. Film-film buatan Thailand mampu menjangkau penonton dengan skala global. Selain itu, film-film yang dihasilkan juga menarik terutama film bergenre romance dan horror, seperti film Pee Mak yang menjadi salah satu film terlaris dengan genre romance-comedy dan horror. Film Pee Mak sendiri pertama kali dirilis pada 28 Maret 2013 yang menghasilkan 100 juta baht atau sekitar 180 miliar di hari keempat sejak film rilis. Film Pee Mak juga telah mendapat predikat sebagai film lokal dengan pendapatan tertinggi di Thailand. Ketenaran film ini mencakup berbagai negara, terutama di Asia, seperti Hongkong, Kamboja, Malaysia, Singapura, Laos, dan Indonesia (Kompas.com, 2024).Â
Film-film keren tersebut mampu menembus pasar global tentu juga karena adanya rumah produksi film yang mendukung dalam proses produksinya. Di Thailand, rumah produksi GDH 599 adalah rumah produksi terbesar yang  telah konsisten menghasilkan sejumlah film yang berkualitas (IDN Times, 2024).Â
Dalam gdh559.com, rumah produksi GDH 599 merupakan usaha yang dibangun bersama antara GMM Grammy Public Company Limited (GMMTV) dan Hub Ho Hin Bangkok Company Limited. GMMTV juga telah menghasilkan beberapa aktor terkenal dari negara Thailand, seperti Mewatin Opas-iamkajorn (Win Metawin) dan Vachirawit Chivaaree (Bright).
Meskipun demikian, untuk saat ini, industri film Thailand masih sulit menjangkau pasar di luar Asia Tenggara karena banyaknya saingan dari industri film negara lain seperti Hollywood. Selain itu, genre yang didominasi oleh perfilman Thailand juga sebagian besar masih berkisar pada romance, horror dan comedy sehingga terdapat keterbatasan genre.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H