Mohon tunggu...
Sukma Adi
Sukma Adi Mohon Tunggu... marketing -

Seorang warga negara biasa yang suka mengamati berbagai kejadian sosial politik,penyuka puisi,humor,bisnis dibidang cetak kaos

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Piala Presiden, Kayu Jati dan Harapan Tersirat

19 Oktober 2015   14:08 Diperbarui: 19 Oktober 2015   16:44 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kemenangan persib kemarin (18/10) di Final Piala Presiden melawan Sriwijaya FC, suatu yg unik saya liat itu adalah piala presiden yg diserahkan presiden Jokowi ke Pemain persib. Presiden kita ini memang luar biasa kalo ngasih simbol-simbol, pemikirannya out of the box, wajar kalo memang getol dengan kosakata REVOLUSI MENTAL.

Dari piala presiden yang katanya karya seniman Bali dan terbuat dari kayu jati, jelas simbol atau harapan yang tertera disana, sebagai bangsa indonesia kita harus bangga dengan karya kita sendiri,bahan kita sendiri, berdikari, menciptakan trend sendiri, bukan ikut arus.

Saya sih yakin di bawah Pemerintahan Jokowi, industri kreatif, pariwisata akan tumbuh pesat banget dan pastinya sedang memumpuk kebanggan sebagai orang indonesia.

Piala presiden menunjukan jati diri bangsa kita yang mesti seperti kayu jati:
dari jenis kayu adalah kayu kelas 1 dari kekuatan, keawetan dan keindahannya

Kayu jati itu umurnya panjang, kuat dari serangan rayap, yang artinya kita itu bangsa yang kuat dari berbagai serangan baik dari dalam maupun luar baik idelogi radikal maupun orang2 yang jadi antek-antek asing.

Pastinya lagi Kayu jati itu adalah pohon yang tidak mudah berubah bentuk karena perubahan cuaca dan bagi orang yang paham pohon jati, sama seperti kelapa dari mulai ranting, daun kulit bisa dimanfaatkan apa saja yang artinya orang indonesia bisa jadi apapun asal kreatif dan ada kemauan.

Piala Presiden bagi yang memahami bahasa tersirat akan melihat banyak harapan yang tertuang di sana

Semoga kita bisa jadi bangsa yang mencontoh kayu jati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun