Menyesuaikan tempat dan memang  anggota ASJB adalah lulusan SMA Jakarta, maka selain mengenakan busana Betawi tersebut, hidangan yang disajikan pun disesuaikan dengan makanan khas Betawi, tak hanya itu dari alunan musik juga tak ketinggalan berbalas pantun.
Ada keseruan namun bermakna.
Pak Arisman mengaku  menyambut positif halal bihalal ini, dan berharap setiap tahun bikin acara unik dengan budaya sendiri, tanpa mencontoh budaya asing.
Apalagi dengan adanya halal bihalal dapat mempersatukan Indonesia dari berbagai korwil berkumpul dengan menggunakan budaya Betawi, terlebih mendapat dukungan dari camat setempat, yang menurutnya organisasi apapun itu jika ikut membangun bangsa adalah pesan bagus.
Tentu saja membangun bangsa dari sisi sosial, budaya, ekonomi, berkumpul bersatu menyatukan potensi, ke depan membuat kegiatan positif untuk masyarakat seperti budaya, kebangsaan dan ekonomi atau UMKM, juga donor darah dan penyuluhan kesehatan yang merupakan program ASJB yang diunggulkan.
"Hal penting juga mengedukasi masyarakat supaya memiliki pemahaman yang baik tentang kebangsaan, persatuan dan kesatuan dan Pancasila. Dimana pilar kebangsaan kita adalah pedoman utama ASJB yaitu PBNU (Pancasila, Bhinneka tunggal Ika, Negara Kesatuan RI dan UUD 45). Dan kita sudah mulai mengimplementasikan, tidak hanya ucapan tapi satu persatu," lanjut beliau.
Sementara Pak Darma Azwan Selaku Penasehat mengatakan, "Pertama, halal bihalal ini adalah momen yang pas untuk kami bersilaturahmi, sosialisasi dan bermaaf-maafan pastinya. Kedua, setelah melihat kemarin di pilpres dan ada hal-hal di belakang yang cukup membuat ASJB agak terbelah sedikit, ada A, B, dan C, maka ini momen pertama kita untuk menyatukan pikiran tujuannya sesuai dengan visi dan misi, jadi kita bersama ketua umum bersepakat membuat silaturahmi momennya halal bihalal, mempersatukan misi ketua pelaksana bukan lagi dipecah-pecah oleh pilpres."
Beliau menghimbau, sebagai alumni SMA Jakarta untuk kembali bersatu dalam menyambut Pilkada DKI Jakarta, supaya ikut berkontribusi yang terbaik minimal memberikan kriteria-kriteria, bukan orangnya atau sosoknya untuk hubungan kita kedepannya dan kebaikan bangsa dan negara.
"Mari kita tetap menjaga silaturahmi dan tetap rukun, karena kita juga punya tugas bagaimana supaya generasi muda menjadi lebih baik dari kita," tutup Bu Jeni.
Salam Kompak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H