Tetapkan saving investasi protection.
Jangan pernah mengatakan tidak bisa karena semua pasti ada jalan.
Pangkas gaya hidup yang berlebihan dan pengeluaran yang tidak perlu atau tidak berfoya-foya.
Membuat anggaran bulanan sesuai jumlah pendapatan dan pengeluaran.
Tidak tergoda dengan rayuan diskon pada online shop, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan yang lainnya. Jika hendak berbelanja, baiknya taruh dulu di dalam keranjang, tunggu dalam 3 atau 4 hari, jika bukan merupakan kebutuhan, maka batalkan atau buang dari keranjang.
Tidak sering-sering mentraktir teman. Atau makan di restoran. Kejadian ini terkadang tidak terduga dan sering tidak diperhatikan ketika kita bertemu teman di Mall atau cafe lalu mentraktir.
"Boleh mentraktir, namun jika sering-sering akan menjadi masalah, bukan berarti pelit, hanya mengelola keuangan dengan baik dan benar. Contoh, minum kopi di Starbuck dengan harga 50rb rupiah satu cangkir, bagaimana jika setiap hari minum kopi ditempat tersebut belum lagi tambahan roti dan lain-lain bisa dihitung berapa pengeluaran yang dihabiskan," lanjut Gerry Rachman.
Gaya hidup seperti ini, tanpa disadari pengeluaran bisa melebihi pendapatan, solusinya melakukan pinjaman ke teman atau orang tua atau yang lebih berbahaya ke Pinjol (pinjaman online).Â
Pesan Gerry Rachman, baiknya tidak melakukan pinjol meskipun prosesnya yang mudah dan cepat karena resikonya besar, apalagi jika terjadi masalah, maka akan terus dikejar.
Untuk itu maka penting mengoptimalisasikan penghasilan juga mempersiapkan dana darurat. Apakah itu berinvestasi dengan emas atau membeli saham. "Saham itu bukan judi, jika hendak membeli saham jangan bertindak sebagai trader tapi sebagai investor." Kata Gerry Rachman.
Dan jika hendak menabung, pilih bank yang bonafid, jangan karena memberikan bunga yang tinggi. Kalau menginginkan bunga yang tinggi maka pilih obligasi yang sifatnya jangka panjang atau yang memiliki pajak rendah namun dijamin pemerintah.