Harus diakui bahwa orang tua merupakan orang terpenting dalam hidup kita, karena orang tua yang pertama menyapa kita di dunia, merawat dari lahir, mengajari berjalan hingga bisa berlari dan menjadi diri sendiri.
Orang tua pun akan memberikan segalanya untuk anak-anaknya, bahkan dengan nyawanya sekalipun tanpa ragu demi kehidupan anaknya. Jasanya terlalu banyak sehingga mustahil bisa dibalas dengan apapun. Setidaknya ada berbagai cara untuk membahagiakan orang tua dimasa tuanya.
Memang sering ada persepsi cara membahagiakan orang tua adalah dengan materi yang lebih atau punya prestasi yang tinggi dengan upah yang besar, sah-sah saja, semua tergantung individunya.
Pun ada yang senang dengan memberikan barang-barang branded, terlepas dari itu semua, juga dapat  dilakukan dengan cara sederhana,  seperti; mengobrol dan menanyakan kabar, membuatkan atau memberikan makanan kesukaannya, mendengarkan nasihatnya, memberikan ucapan pertama di ulang tahunnya, memberikan hadiah seadanya, memberikan bantuan semampunya, mengunjungi secara rutin dan masih banyak cara untuk membuat orang tua bahagia.
Namun dengan mengajak berlibur atau traveling adalah sangat baik untuk kepuasan batin para orang tua.Â
Tren travelling memang sering digunakan anak-anak muda, sehingga merasa enggan mengajak para orang tua, meskipun ada tetapi tidak banyak. Padahal sama halnya seperti anak muda, orang tua juga perlu untuk merasakan dunia luar, perlu mendapat pengalaman, tidak hanya tinggal di rumah dikelilingi trofi dan materi.
Dengan mengajak traveling, memberikan waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Karena semakin beranjak dewasa, terlebih anak sudah ada yang menikah, waktu berkumpul dengan orang tua akan semakin berkurang.
Nah, tampaknya itu pula yang dilakukan oleh anak-anaknya kepada Ibu mereka yaitu Ibu Gardina Gultom (Opung Elo). Mengajak traveling ke beberapa wilayah di Indonesia hingga manca negara menjadi salah satu cara mereka untuk membahagiakan ibunya.
Ibu Gardina Gultom memang sangat disayangi oleh anak-anaknya. Betapa tidak, suatu waktu takdir berkehendak lain. Suami Ibu Gardina harus lebih dulu berpulang ke rumah bapak di surga, dimana anak-anaknya yaitu 1 putra dan 3 putri, masih membutuhkan figur seorang bapak, termasuk untuk menyambung hidup. Otomatis ibu Gardina menjadi Single parent (orang tua tunggal) dengan 4 anak yang masih kecil-kecil, sementara beliau hanyalah ibu rumah tangga biasa.Â
Ibu Gardina pun harus putar otak bagaimana untuk bisa bertahan hidup dengan 4 orang anak, termasuk bagaimana biaya pendidikannya.Â