Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Mudah Tergiur Sosialisasi Iming-iming Hadiah

6 Juni 2023   20:43 Diperbarui: 6 Juni 2023   20:54 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Katanya sosialisasi ternyata jualan," ucap salah seorang ibu yang enggan disebut namanya, pada sosialisasi 'regulator gas' yang diselenggarakan salah satu perusahaan swasta di beberapa Kabupaten Bogor .

 Awalnya ibu RT door to door mengajak para ibu-ibu untuk berkumpul di suatu tempat yang sudah ditentukan, dengan mengatakan ada sosialisasi dan akan mendapat hadiah bagi yang mengikuti acara sosialisasi dari awal hingga akhir.

Sontak para ibu-ibu girang dong, dapat hadiah gratisan.... Tanpa pikir panjang meng-iya-kan ajakan tersebut, juga tanpa bertanya  hadiah apakah itu? 

Kebetulan ibu-ibu disana mayoritas hanya ibu rumah tangga biasa dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. 

Menyoal "gratisan" saya rasa hampir di semua kalangan pada gercap alias gerak cepat, jadi tidak hanya berlaku pada ibu-ibu rumah tangga saja, namanya saja gratis.

 Apakah itu karena faktor keadaan? Sepertinya tidak semua iya, karena beberapa orang meskipun keadaan berkecukupan bahkan lebih dari cukup tetapi lebih suka memburu sesuatu yang gratis, kata saya, orang seperti ini biasanya tidak pernah mau merugi.  

Tetapi harus diakui 'gratis' satu kata tersebut dapat mempengaruhi sesuatu, termasuk ajakan dari Bu RT. Meskipun tak sedikit ibu-ibu tak paham apa sebenarnya arti sosialisasi,  yang terpenting disana terselip kata gratis.

Tak butuh waktu lama, ibu-ibu sudah berkumpul dengan semangat. Seorang lelaki dewasa memulai acara dengan menyapa ibu-ibu tersebut. "Sehat semua Bu?", Tanya si lelaki. "Sehat" kompak dan sangat semangat ibu-ibu menjawab. "Siapa yang mau hadiah?", Kembali tanya si lelaki. "Saya", kompak lagi ibu-ibunya menjawab.

Si lelaki pun dengan semangatnya mensosialisasikan 'regulator gas'. Seperti mengapa sering terjadi kebakaran, dimana disebutkan akibat tabung gas meledak. Kata beliau, bukan tabung gas yang meledak tetapi kompornya yang meledak atau  kesalahan pada regulatornya yang tidak terkunci dengan rapat, atau regulatornya yang kurang baik, dan penjelasan lainnya.

Emang apa sih regulator gas tersebut? Regulator gas adalah tutup tabung gas atau penyambung gas pada kompor yang berfungsi mengatur kestabilan tekanan yang keluar dari tabung gas ke kompor.

Beliau  menjelaskan sambil melakukan atraksinya. Seperti dengan menyalakan kompor gas namun tabung gas ukuran 3 kg ditaruh di atas api. Atraksi selanjutnya, dalam posisi kompor menyala tetiba selangnya diputus. Atau sebaliknya, selangnya diputus, gas dinyalakan dan masih banyak atraksi yang menegangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun