Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Click Menjelajah

1 Maret 2023   10:41 Diperbarui: 1 Maret 2023   11:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ke 4 (Puisi)

Click menjelajah ke Cikarang 

Ke Saung Ranggon dan Taman Buaya

Hatiku pun dibuat penasaran

Seperti apa nanti disana.

Bergegas kaki ini melangkah

Ke stasiun Bojong yang tak jauh dari rumah

Dengan harapan jangan sampai aku terlambat.

Di pagi hari kereta selalu padat

Meski begitu hatiku tetap bersuka

Akan bertemu kawan-kawan yang sudah lama tak jumpa.

Beruntung aku mendapat tempat duduk di gerbong wanita

Sehingga aku leluasa bermain ponsel menyapa kawan di sosial media.

Tak berapa lama aku tiba di stasiun Manggarai yang selalu padat 

Aku melihat jam ternyata aku belum terlambat.

Ku putuskan bertanya dengan petugas

Dimanakah arah ke Cikarang

Memastikan supaya aku tidak salah jalan.

Tetiba aku melihat kawan-kawan sudah berkumpul di gerbang delapan

Menunggu kereta arah Bekasi Cikarang.

Hatiku pun riang gembira

Satu dengan yang lain saling menyapa.

Kereta yang dinantikan tiba

Aku pun naik bersama-sama dengan kawan

Meski tak dapat tempat duduk yang sama

Namun hati tetap bersuka.

Di stasiun Cikarang aku tiba 

Rupanya masih ada kawan lain menunggu disana

Kembali aku dan kawan saling menyapa.

Jelajah click tak sampai disana

Aku dan yang lain  naik angkot bersama-sama  

Hingga tiba di tujuan pertama

Saung Ranggon yang jauh dari bayangan.

Sempat aku bayangkan Saung Ranggon sebuah restoran

Tempat makan berkonsep lesehan 

Ternyata bayanganku salah.

Saung Ranggon adalah bangunan bersejarah

Di kampung Cikedokan Kecamatan Cikarang Barat

Beratapkan sirap kayu tanpa jendela

Tempat menyimpan pembekalan senjata juga rempah-rempah.

Makin terbelalak mata memandang

Melihat apa yang ada di dalam kamar

Ada gambar Bung Karno dan Nyi Roro kidul sang penguasa laut Selatan.

Kuncennya bercerita

Jika ada berkunjung lelaki tampan

Pulang-pulang akan diikuti wanita dari belakang.

Jantungku pun semakin tak karuan

Bukan karena aku lelaki tampan

Tetapi aku adalah wanita 

wanita idaman kata kawan.

Mendengar kuncennya semakin jauh bercerita

Aku hanya berdoa semoga kita selamat sampai tujuan

Karena jelajah click masih berkelanjutan.

Sampai jumpa di puisi jelajah click selanjutnya.

Salam Sukma

 

 

 

Click Jelajah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun