Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Trip

Click Jelajah Cikarang, Buaya di Taman Buaya Indonesia Jaya Banyak yang Mati

26 Februari 2023   06:41 Diperbarui: 3 Maret 2023   19:35 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan pertama

Miris, kasihan dan semacamnya adalah hal pertama  yang saya rasakan kala melihat buaya-buaya yang berada di Taman Buaya Indonesia Jaya yang berlokasi di Desa Sukaragam Jalan Raya Serang Cibarusah Cikarang KM 3 Bekasi Jawa Barat.

Dari penelusuran saya, ada beberapa buaya yang terluka, apakah luka tersebut karena mereka (buaya-buaya) saling serang atau apa entahlah, tapi memang saya melihat beberapa buaya seperti sedang berantam, ini adalah hasil asumsi saya, jika saya salah maafkan.

Selain melihat perawatannya yang kurang, bahkan tercium bau tak sedap. Benar saja bau tak sedap adalah sisa-sisa bangkai buaya yang banyak mati. Setidaknya ini diyakini oleh salah seorang petugas setempat.

Warsidi selaku petugas yang mengurus hampir semuanya pekerjaan disana bersama satu orang petugas lainnya, termasuk jika tiba-tiba buaya meloncat ke luar, mereka harus berjuang memasukkannya kembali ke penangkarannya. Mereka (petugas atau pekerjanya) hanya berdua saja karena yang punya taman buaya itu sendiri  tak lagi mampu menggaji pekerjanya.

Beliau mengaku, makin kesini buaya makin banyak yang mati, awalnya sekitar 50o ekor lebih buaya kala mula didirikan taman buaya ini tahun 1991, dan  merupakan salah satu wisata destinasi di Bekasi, namun saat ini tersisa 320 ekor buaya.

Menurutnya banyak yang mati adalah imbas dari sepi pengunjung, yang secara otomatis berdampak pada pemeliharaan buaya  termasuk perawatan lingkungan sekitar yang memang dibuat dalam rupa taman yang ekosistemnya disesuaikan dengan kebutuhan buaya.

Warsidi bercerita, seperti saat genting-gentingnya pandemi covid-19, taman buaya ini tutup total, makin memperparah kondisi, makan buaya hingga kini  hanya  dua kali seminggu yaitu ayam yang sudah mati. 

Beberapa jenis buaya yang sekarang berada di taman buaya ini adalah buaya Sumatera, buaya Kalimantan, buaya Irian, Buaya Putih dan buaya Buntung yang dipercaya dapat memberikan keberuntungan bagi pengunjung yang meyakininya.

Mengunjungi taman budaya ini adalah untuk yang pertama sekali buat saya pribadi, yaitu pada Sabtu 25 Februari 2023 bersama anggota 'Komunitas Click' dengan mengusung tema 'Jelajah Click Cikarang'.

Sebelum memasuki area penangkaran, mata kita akan tertuju pada patung buaya sepanjang 4 meter tepat berada di depan halaman parkir.

Ke taman buaya ini merupakan jelajah lanjutan usai dari Saung Ranggon yang juga berlokasi tak jauh dari taman buaya.

Menurut Kuncen dari Saung Ranggon ibu Sri Mulyati, Saung Ranggon dibangun pada abad 16 dan merupakan tempat penyimpanan rempah-rempah dan pusaka, ada sekitar 25 benda pusaka.

Ini juga merupakan acara click offline pertama setelah hampir dua tahun terkungkung tak kemana-mana dampak pandemi.

Semoga kegiatan semacam ini dan selanjutnya, menambah pengetahuan kita dan memberi nampak positif bagi banyak orang.

Salam sukses!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun